Courtesy of Reuters
Perusahaan siber bernama MIND baru saja mengumpulkan dana sebesar Rp 180.90 miliar ($11 juta) untuk mengembangkan teknologi yang melindungi data sensitif dari kebocoran. MIND menggunakan kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi untuk mendeteksi dan mencegah kebocoran data secara langsung. Dengan jumlah data yang diperkirakan akan meningkat lebih dari sepuluh kali lipat pada tahun 2030, perlindungan data menjadi semakin penting. CEO MIND, Eran Barak, menyatakan bahwa banyak perusahaan mengalami masalah kebocoran data setiap tahun, dan mereka berusaha memberikan solusi yang lebih baik untuk masalah ini.
MIND didirikan oleh mantan pemimpin unit intelijen militer Israel dan berfokus pada penggunaan aplikasi AI generatif untuk memastikan data dapat digunakan dengan aman. Pendanaan ini dipimpin oleh YL Ventures dan melibatkan beberapa perusahaan besar seperti Adobe dan Crowdstrike. MIND berharap teknologi mereka dapat membantu perusahaan dalam mengelola data dengan lebih efisien dan aman di era digital yang semakin kompleks.