Courtesy of AsianScientist
Pada Hari Perempuan dalam Rekayasa Internasional tahun ini, kita merayakan lima insinyur wanita yang telah meraih penghargaan dan memberikan kontribusi besar dalam bidang teknik. Meskipun hanya 16,5 persen insinyur di dunia adalah wanita, mereka terus berinovasi dan mengubah dunia dengan proyek-proyek luar biasa. Misalnya, Dr. Ashani Savinda Ranathunga dari Sri Lanka mengubah limbah industri dan pertanian menjadi bahan bangunan yang ramah lingkungan, sementara Dr. Athanasia Amanda Septevani dari Indonesia mengolah limbah perkebunan kelapa sawit menjadi polimer bernilai tinggi.
Selain itu, Dr. Gurumoorthy Bhuvaneswari dari India berfokus pada peningkatan kualitas daya dan pendidikan, sedangkan Dr. Tessy Thomas, yang dikenal sebagai "Missile Woman" India, memimpin pengembangan sistem misil. Terakhir, Dr. Hsiao-Wen Zan dari Taiwan berinovasi dalam diagnosis kesehatan menggunakan sensor berbasis semikonduktor. Semua wanita ini tidak hanya menginspirasi generasi muda untuk memasuki bidang STEM, tetapi juga menunjukkan bahwa perempuan dapat mencapai kesuksesan di bidang yang didominasi oleh pria.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa saja insinyur wanita yang dirayakan pada Hari Wanita Internasional dalam Teknik?A
Lima insinyur wanita yang dirayakan adalah Dr. Ashani Savinda Ranathunga, Dr. Athanasia Amanda Septevani, Dr. Gurumoorthy Bhuvaneswari, Dr. Tessy Thomas, dan Dr. Hsiao-Wen Zan.Q
Apa kontribusi Dr. Ashani Savinda Ranathunga dalam bidang teknik?A
Dr. Ashani Savinda Ranathunga mengubah limbah industri dan pertanian menjadi bahan mentah untuk proyek pembangunan yang lebih berkelanjutan.Q
Apa yang dilakukan Dr. Athanasia Amanda Septevani di BRIN?A
Dr. Athanasia Amanda Septevani fokus pada pengolahan limbah biomassa dari perkebunan kelapa sawit untuk mengembangkan polimer berbasis bio.Q
Mengapa Dr. Tessy Thomas dikenal sebagai 'Missile Woman'?A
Dr. Tessy Thomas dikenal sebagai 'Missile Woman' karena perannya dalam pengembangan sistem misil di DRDO dan penghargaan yang diterimanya.Q
Apa inovasi yang dikembangkan oleh Dr. Hsiao-Wen Zan dalam bidang kesehatan?A
Dr. Hsiao-Wen Zan mengembangkan sensor untuk diagnostik kesehatan yang dapat mendeteksi amonia yang dihembuskan sebagai biomarker fungsi ginjal.