Semakin sedikit orang yang tahu tentang AI, semakin mereka menyukainya.
Courtesy of Wired

Rangkuman Berita: Semakin sedikit orang yang tahu tentang AI, semakin mereka menyukainya.

Wired
Dari Wired
25 Januari 2025 pukul 20.00 WIB
73 dibaca
Share
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang-orang yang kurang memahami kecerdasan buatan (AI) justru lebih terbuka untuk menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari dibandingkan dengan mereka yang lebih paham tentang teknologi ini. Fenomena ini disebut "lower literacy-higher receptivity," yang berarti bahwa orang dengan literasi AI yang lebih rendah merasa lebih terpesona oleh kemampuan AI, sehingga mereka lebih bersedia untuk mengadopsinya. Misalnya, di negara-negara dengan pemahaman AI yang rendah, orang-orang lebih menerima penggunaan AI dibandingkan di negara-negara dengan pemahaman yang lebih tinggi. Hal ini juga terlihat di kalangan mahasiswa di AS, di mana mereka yang kurang memahami AI lebih cenderung menggunakan teknologi ini untuk tugas akademis.
Meskipun orang dengan literasi AI yang rendah sering kali menganggap AI kurang mampu dan bahkan sedikit menakutkan, rasa ingin tahu dan kekaguman mereka terhadap kemampuan AI membuat mereka lebih terbuka untuk menggunakannya. Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana orang merespons teknologi baru dan menunjukkan bahwa pemahaman yang lebih baik tentang AI bisa membuat orang merasa kurang terpesona. Oleh karena itu, penting bagi pendidik dan pembuat kebijakan untuk menemukan keseimbangan antara meningkatkan pemahaman tentang AI dan menjaga rasa kagum yang mendorong orang untuk mengadopsi teknologi ini.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dimaksud dengan 'lower literacy-higher receptivity' dalam konteks adopsi AI?
A
Istilah 'lower literacy-higher receptivity' merujuk pada fenomena di mana orang dengan pengetahuan AI yang lebih rendah lebih cenderung untuk menerima dan menggunakan teknologi AI.
Q
Mengapa orang dengan literasi AI yang lebih rendah lebih terbuka untuk menggunakan teknologi ini?
A
Orang dengan literasi AI yang lebih rendah melihat AI sebagai sesuatu yang magis dan mengagumkan, sehingga mereka lebih terbuka untuk menggunakannya meskipun mereka mungkin memiliki pandangan negatif tentang kemampuan dan etika AI.
Q
Apa dampak dari persepsi 'magis' terhadap penerimaan AI di kalangan masyarakat?
A
Persepsi 'magis' membuat orang merasa terpesona oleh kemampuan AI, yang dapat meningkatkan minat mereka untuk mengadopsi teknologi ini.
Q
Bagaimana penelitian ini dapat mempengaruhi kebijakan pendidikan terkait AI?
A
Penelitian ini menunjukkan bahwa upaya untuk meningkatkan literasi AI harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengurangi rasa ingin tahu dan minat masyarakat terhadap teknologi ini.
Q
Apa tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan literasi AI tanpa mengurangi minat masyarakat?
A
Tantangan utama adalah menemukan keseimbangan antara memberikan pemahaman yang lebih baik tentang AI dan menjaga rasa kagum yang mendorong orang untuk mengadopsi teknologi tersebut.

Rangkuman Berita Serupa

Paradoks AI Bertanggung Jawab: Penggunaan yang Luas Disertai dengan KetidakpercayaanForbes
Teknologi
2 bulan lalu
75 dibaca
Paradoks AI Bertanggung Jawab: Penggunaan yang Luas Disertai dengan Ketidakpercayaan
Penelitian Baru Menemukan Mengapa Beberapa Pekerja yang Disurvei Tidak Mempercayai AI AgensifForbes
Teknologi
3 bulan lalu
38 dibaca
Penelitian Baru Menemukan Mengapa Beberapa Pekerja yang Disurvei Tidak Mempercayai AI Agensif
ABCD Masalah AI Diam – 4 Peluang TersembunyiForbes
Teknologi
3 bulan lalu
50 dibaca
ABCD Masalah AI Diam – 4 Peluang Tersembunyi
55% dari audiens merasa tidak nyaman dengan AI—Apakah merek mendengarkan?Forbes
Teknologi
3 bulan lalu
57 dibaca
55% dari audiens merasa tidak nyaman dengan AI—Apakah merek mendengarkan?
3 Mitos AI yang Akan Dibongkar pada Tahun 2025Forbes
Teknologi
3 bulan lalu
180 dibaca
3 Mitos AI yang Akan Dibongkar pada Tahun 2025
4 Pertanyaan Untuk Merancang Hubungan Pribadi Anda Dengan AI Di Tahun 2025Forbes
Teknologi
3 bulan lalu
124 dibaca
4 Pertanyaan Untuk Merancang Hubungan Pribadi Anda Dengan AI Di Tahun 2025