Courtesy of TechCrunch
Martin Fengler adalah seorang ahli cuaca yang memiliki gelar Ph.D. dalam matematika dan bekerja di perusahaan Meteomedia AG sebelum mendirikan perusahaan cuaca sendiri bernama Meteomatics pada tahun 2012. Meteomatics mengumpulkan data cuaca dari lebih dari 110 sumber dan menggunakan drone cuaca untuk memperbarui ramalan cuaca setiap jam. Perusahaan ini menyediakan data cuaca dalam format yang mudah digunakan oleh pelanggan, termasuk perusahaan besar seperti Tesla dan CVS Health, yang memanfaatkan data cuaca untuk berbagai keperluan, seperti memprediksi hasil dari ladang energi terbarukan.
Meteomatics baru-baru ini mengumpulkan dana sebesar Rp 361.79 miliar ($22 juta) untuk memperluas bisnisnya di Amerika Serikat dan meningkatkan teknologi mereka. Fengler memiliki visi untuk menyediakan ramalan cuaca yang sangat akurat hingga satu kilometer di seluruh dunia, dan saat ini, layanan ini sudah tersedia di Eropa dan akan segera hadir di AS. Dengan meningkatnya dampak perubahan iklim, permintaan akan data cuaca yang akurat semakin penting bagi banyak industri.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa Martin Fengler dan apa latar belakangnya?A
Martin Fengler adalah pendiri dan CEO Meteomatics yang memiliki gelar Ph.D. di bidang matematika dengan fokus pada ramalan cuaca.Q
Apa itu Meteomatics dan apa yang mereka lakukan?A
Meteomatics adalah perusahaan yang mengumpulkan dan menganalisis data cuaca dari berbagai sumber untuk memberikan ramalan cuaca yang akurat kepada pelanggan mereka.Q
Mengapa Meteomatics berbeda dari perusahaan cuaca lainnya?A
Meteomatics berbeda karena fokus pada sektor industri dan perusahaan, bukan hanya media, serta menyediakan data cuaca yang terintegrasi dan dapat diakses melalui API.Q
Apa tujuan ekspansi Meteomatics di AS?A
Tujuan ekspansi Meteomatics di AS adalah untuk membangun tim penjualan dan pemasaran yang fokus pada wilayah tersebut dan meningkatkan teknologi mereka.Q
Bagaimana perubahan iklim mempengaruhi permintaan data cuaca?A
Perubahan iklim meningkatkan intensitas bencana iklim, yang menyebabkan perusahaan semakin mencari data cuaca untuk mengurangi risiko dan biaya.