Rangkuman Berita: Mengupas Perkembangan Terbaru di Pasar Karbon

Pasar karbon semakin penting dalam mencapai tujuan iklim global. Meskipun pasar ini mengalami penurunan signifikan tahun lalu, diperkirakan akan tumbuh pesat hingga mencapai nilai antara Rp 164.45 triliun ($10 miliar) hingga Rp 657.80 triliun ($40 miliar) pada tahun 2030. Keputusan terbaru dari PBB, yang dikenal sebagai Artikel 6, memberikan legitimasi baru bagi pasar karbon dengan memungkinkan negara-negara untuk menggunakan kredit karbon dalam mencapai target iklim mereka. Kredit karbon adalah izin yang menunjukkan pengurangan emisi gas rumah kaca, di mana satu kredit setara dengan satu ton emisi. Dengan Artikel 6, negara-negara dapat melakukan perdagangan kredit karbon secara internasional, dan tindakan perusahaan di pasar karbon dapat dihitung sebagai bagian dari target iklim negara. Meskipun banyak negara sudah memiliki kesepakatan, masih sedikit yang mencapai fase otorisasi yang penting untuk memulai transfer kredit. Keputusan baru ini juga menetapkan aturan untuk menghindari penghitungan ganda emisi, yang penting untuk meningkatkan kredibilitas sistem. Dengan adanya mekanisme perdagangan internasional yang lebih jelas dan dukungan dari PBB, pasar karbon diharapkan dapat berkembang dan membantu mencapai tujuan iklim global dengan lebih efektif.