Courtesy of InterestingEngineering
Seorang mahasiswa bernama Tayia Oddonetto dari Universitas Texas di El Paso (UTEP) telah mengembangkan metode desalinasi air garam yang baru dan efisien, mampu mengubah lebih dari 90 persen air asin menjadi air tawar. Metode ini, yang disebut salt-free electrodialysis metathesis (SF-EDM), tidak hanya mengurangi kadar garam hingga 93 persen tanpa menambah natrium klorida, tetapi juga lebih murah dibandingkan metode desalinasi konvensional. Tayia mendapatkan penghargaan dan dana dari National Science Foundation (NSF) karena penelitiannya yang berpotensi membantu mengatasi masalah kekurangan air di seluruh dunia.
Metode desalinasi tradisional, seperti reverse osmosis (RO), hanya dapat mengubah hingga 85 persen air asin menjadi air tawar, meninggalkan sisa air garam yang sering dibuang dengan cara yang dapat merusak lingkungan. Tayia berusaha untuk meningkatkan proses ini dengan menggunakan arus listrik dan membran pertukaran ion untuk memisahkan garam dari air. Penelitian ini tidak hanya bertujuan untuk menghasilkan air tawar, tetapi juga untuk meningkatkan konsentrasi logam dan mineral penting yang dapat digunakan dalam berbagai sektor, seperti teknologi dan kesehatan. Penelitian ini akan dilanjutkan dengan uji coba langsung untuk meningkatkan metode ini agar lebih aplikatif dan ekonomis.