Rangkuman Berita: Gelombang baru startup desalinasi berpendapat bahwa semakin dalam semakin baik.

Hanya sekitar 3% dari air di dunia adalah air tawar, dan sebagian kecil dari itu mudah diakses. Dengan semakin banyaknya daerah yang mengalami kekeringan, banyak orang mulai mempertimbangkan untuk menggunakan air laut melalui proses desalinasi, yang telah dilakukan selama lebih dari seratus tahun. Teknologi yang paling umum digunakan adalah reverse osmosis, yang memerlukan banyak energi untuk memompa air melalui membran khusus. Namun, ada metode baru yang disebut deep sea reverse osmosis (DSRO), di mana peralatan desalinasi ditempatkan di kedalaman laut, memanfaatkan tekanan alami untuk mengurangi penggunaan energi. Perusahaan-perusahaan kini berlomba-lomba untuk mengembangkan teknologi ini, berkat kemajuan yang dicapai oleh industri minyak dan gas dalam hal daya dan robotika di laut. DSRO diharapkan dapat memproduksi air dengan 30% hingga 50% lebih sedikit energi dibandingkan metode desalinasi di darat. Selain itu, air yang dihasilkan juga lebih dingin, sehingga dapat digunakan untuk mengurangi panas dari pendingin udara. Dengan meningkatnya krisis air di seluruh dunia, teknologi ini diharapkan dapat membantu banyak orang yang menghadapi masalah kekurangan air.