Courtesy of InterestingEngineering
Gunung Fuji di Jepang belum mengalami salju di puncaknya hingga akhir Oktober, yang merupakan rekor terbaru dalam 130 tahun. Biasanya, salju pertama muncul pada awal Oktober, tetapi tahun ini cuaca hangat yang tidak biasa menyebabkan penundaan. Musim panas lalu adalah yang terpanas yang pernah tercatat di Jepang, dengan suhu rata-rata yang jauh lebih tinggi dari biasanya. Hal ini menunjukkan dampak perubahan iklim yang semakin nyata, dan para ilmuwan memperingatkan bahwa suhu global harus dijaga agar tidak melebihi batas tertentu untuk menghindari gangguan iklim yang parah.
Baca juga: Rekam suhu 2024 mempercepat kehilangan es, kenaikan permukaan laut, kata badan cuaca PBB.
Penundaan salju di Gunung Fuji dapat berdampak negatif pada pariwisata dan ekonomi lokal yang bergantung pada aktivitas musim dingin. Salju yang mencair juga penting untuk sumber daya air, yang dibutuhkan untuk pertanian dan kebutuhan lainnya. Untuk mengatasi masalah pariwisata yang berlebihan, pemerintah Jepang telah menerapkan pajak pengunjung dan batasan jumlah pendaki harian. Gunung Fuji, yang merupakan situs Warisan Dunia UNESCO, biasanya menarik jutaan wisatawan setiap tahun, dan perubahan ini bisa mempengaruhi jumlah pengunjung serta kondisi lingkungan di sekitarnya.