Rangkuman Berita: Jepang yang menggunakan tenaga nuklir: Pemerintah menargetkan 30 reaktor pada tahun 2040 untuk memenuhi kebutuhan energi.

Setelah menghadapi bencana nuklir yang besar lebih dari satu dekade lalu, Jepang kini berencana untuk memaksimalkan penggunaan energi nuklir. Pemerintah Jepang telah menyusun rencana energi strategis yang belum disetujui, yang bertujuan untuk mengoperasikan 30 reaktor nuklir sepenuhnya pada tahun 2040, dengan harapan energi nuklir akan menyumbang sekitar 20% dari total output energi negara. Rencana ini juga mencakup pengurangan penggunaan energi dari batu bara dari 70% menjadi 30-40%. Meskipun sebelumnya Jepang berencana untuk mengurangi ketergantungan pada energi nuklir setelah krisis Fukushima pada tahun 2011, rencana baru ini tidak lagi menyebutkan pengurangan tersebut. Namun, ada kritik terhadap rencana ini. Beberapa ahli berpendapat bahwa investasi dalam reaktor nuklir yang sudah tua tidaklah bijaksana, karena biaya untuk memperbarui teknologi sangat tinggi dan banyak reaktor yang beroperasi sudah berusia lebih dari 40 tahun. Selain itu, Jepang harus mengimpor uranium untuk menjalankan reaktor nuklirnya dan menghadapi peningkatan kebutuhan listrik akibat pertumbuhan industri seperti komputasi awan. Meskipun pendukung energi nuklir berargumen bahwa reaktor ini tidak menghasilkan gas rumah kaca, ada kekhawatiran tentang risiko bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami yang dapat membahayakan keselamatan reaktor nuklir.