Ekonom terpecah mengenai kebijakan moneter Singapura di tengah ketidakpastian Trump 2.0.
Courtesy of YahooFinance

Rangkuman Berita: Ekonom terpecah mengenai kebijakan moneter Singapura di tengah ketidakpastian Trump 2.0.

YahooFinance
DariĀ YahooFinance
21 Januari 2025 pukul 13.33 WIB
130 dibaca
Share
Ekonom di Singapura terbagi pendapat mengenai apakah bank sentral negara tersebut, Monetary Authority of Singapore (MAS), akan melonggarkan kebijakan moneter minggu ini atau tetap mempertahankan kebijakan yang ada. Dari 12 analis yang disurvei, enam di antaranya memperkirakan bahwa MAS akan melonggarkan kebijakan mata uangnya karena inflasi yang menurun dan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dari yang diperkirakan pada tahun 2024. Sementara itu, enam lainnya memperkirakan tidak ada perubahan kebijakan. MAS terakhir kali mengubah kebijakan pada Oktober 2022 dan belum melakukan pelonggaran sejak Maret 2020 ketika Singapura menghadapi resesi akibat COVID-19.
Beberapa analis percaya bahwa MAS mungkin ingin menunggu dan melihat dampak dari kebijakan yang akan diperkenalkan oleh Presiden AS Donald Trump sebelum membuat keputusan. Mereka juga mencatat bahwa inflasi di Singapura saat ini berada di bawah 2%, memberikan ruang bagi MAS untuk mempertimbangkan pelonggaran kebijakan. Pertumbuhan ekonomi Singapura diperkirakan mencapai 4% pada tahun 2024, setelah sebelumnya melambat pada tahun 2023. Dengan kebijakan yang lebih fleksibel, MAS dapat menyesuaikan nilai tukar dolar Singapura terhadap mata uang mitra dagangnya untuk mengelola inflasi dan pertumbuhan ekonomi.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang diharapkan oleh para ekonom terkait kebijakan moneter Singapura?
A
Para ekonom terpecah pendapat, dengan enam dari dua belas analis memperkirakan bahwa Otoritas Moneter Singapura akan melonggarkan kebijakan moneter.
Q
Mengapa Otoritas Moneter Singapura mungkin tidak mengubah kebijakan saat ini?
A
Otoritas Moneter Singapura mungkin tidak mengubah kebijakan karena ingin menunggu dan menilai dampak dari kebijakan pemerintahan Trump.
Q
Apa yang menjadi faktor utama dalam keputusan kebijakan moneter MAS?
A
Faktor utama dalam keputusan kebijakan moneter MAS adalah inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dari yang diperkirakan.
Q
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Singapura pada tahun 2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya?
A
Pertumbuhan ekonomi Singapura pada tahun 2024 diperkirakan mencapai 4%, meningkat dari 1.1% pada tahun 2023.
Q
Apa yang diharapkan oleh Bank of America terkait kebijakan MAS di masa depan?
A
Bank of America memperkirakan bahwa MAS akan mempertahankan kebijakan saat ini tetapi dengan pandangan dovish sebelum melonggarkan kebijakan pada tinjauan berikutnya.

Rangkuman Berita Serupa

Bank-bank Singapura diperkirakan akan mencatatkan keuntungan yang lebih tinggi pada kuartal keempat, tetapi tarif Trump dapat berdampak negatif pada pertumbuhan 2025.YahooFinance
Finansial
2 bulan lalu
108 dibaca
Bank-bank Singapura diperkirakan akan mencatatkan keuntungan yang lebih tinggi pada kuartal keempat, tetapi tarif Trump dapat berdampak negatif pada pertumbuhan 2025.
Dolar Singapura Diperkirakan Melemah dengan Fokus pada Perubahan Kebijakan MASYahooFinance
Bisnis
3 bulan lalu
44 dibaca
Dolar Singapura Diperkirakan Melemah dengan Fokus pada Perubahan Kebijakan MAS
Dolar Singapura Diperkirakan Melemah Seiring Perubahan Fokus MASYahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
63 dibaca
Dolar Singapura Diperkirakan Melemah Seiring Perubahan Fokus MAS
Saham Asia merosot, dolar diperkuat oleh prospek suku bunga AS.YahooFinance
Bisnis
3 bulan lalu
66 dibaca
Saham Asia merosot, dolar diperkuat oleh prospek suku bunga AS.
Saham Asia bergerak bervariasi, yen berada di level terendah dalam 5 bulan dalam perdagangan akhir tahun yang sepi.YahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
111 dibaca
Saham Asia bergerak bervariasi, yen berada di level terendah dalam 5 bulan dalam perdagangan akhir tahun yang sepi.
Saham Asia bergerak datar, yen berada di level terendah dalam 5 bulan dalam perdagangan akhir tahun yang sepi.YahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
56 dibaca
Saham Asia bergerak datar, yen berada di level terendah dalam 5 bulan dalam perdagangan akhir tahun yang sepi.