Courtesy of Forbes
Baru-baru ini, ada metode baru yang digunakan oleh penjahat siber untuk mencuri data sensitif melalui proses masuk menggunakan akun Google. Peneliti keamanan menyebut kampanye peretasan ini sebagai "ekstrem baru" karena mereka dapat mengakses akun secara real-time dan langsung menambahkannya ke daftar akun yang telah diretas. Metode ini melibatkan peniruan iklan Google untuk mengarahkan korban ke halaman login palsu, di mana mereka dapat mencuri kredensial dan melewati kode autentikasi dua faktor (2FA).
Peneliti dari Malwarebytes memperingatkan bahwa serangan ini sangat berbahaya dan dapat mempengaruhi banyak pengguna di seluruh dunia. Mereka menyarankan agar pengguna lebih berhati-hati saat melihat hasil iklan yang disponsori di pencarian Google, karena penjahat dapat memanfaatkan iklan tersebut untuk melakukan penipuan. Pengguna juga disarankan untuk membaca panduan dari Google tentang cara menghindari penipuan phishing.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi fokus utama artikel ini?A
Fokus utama artikel ini adalah tentang metode serangan siber terbaru yang menargetkan pengguna Google melalui penipuan iklan dan pencurian data.Q
Siapa yang menjadi target utama dari serangan siber yang dijelaskan?A
Target utama dari serangan siber ini adalah pengguna Google dan akun pengiklan yang dapat dicuri oleh penjahat siber.Q
Apa yang dimaksud dengan 'malvertising' dalam konteks artikel ini?A
'Malvertising' merujuk pada penggunaan iklan yang menipu untuk mengarahkan pengguna ke halaman login palsu untuk mencuri kredensial.Q
Mengapa pengguna Google disarankan untuk lebih berhati-hati saat menggunakan hasil iklan yang disponsori?A
Pengguna Google disarankan untuk lebih berhati-hati karena mereka mungkin tidak menggunakan pemblokir iklan, sehingga lebih rentan terhadap skema phishing.Q
Apa yang dilakukan Malwarebytes terkait dengan serangan ini?A
Malwarebytes melakukan penelitian dan melaporkan serangan terbaru yang menargetkan pengguna Google, serta memberikan wawasan tentang dampaknya.