Courtesy of Axios
Sebuah survei dari YPulse menunjukkan bahwa sekitar 73% orang berusia 13 hingga 39 tahun di AS tidak mendukung larangan TikTok. Mereka khawatir aplikasi ini bisa hilang jika Mahkamah Agung mendukung undang-undang yang memaksa pemiliknya, ByteDance, untuk menjual aplikasi tersebut kepada pembeli di AS. Meskipun ada kekhawatiran tentang keamanan data dan dampak negatif TikTok terhadap anak-anak, banyak orang muda tetap memiliki pandangan positif tentang media sosial. Sekitar 64% responden mengaku akan merindukan konten TikTok, dan 58% akan merindukan kreator tertentu.
Lebih dari seperempat responden merasa bahwa larangan TikTok akan mempengaruhi pekerjaan atau pendapatan mereka, terutama bagi para influencer dan kreator konten. Meskipun banyak yang mengakui bahwa mereka merasa kecanduan TikTok, mereka tidak yakin akan lebih baik tanpa aplikasi tersebut. Jika TikTok ditutup, sebagian besar responden berencana beralih ke YouTube dan Instagram. Saat ini, ada batas waktu hingga 19 Januari untuk menjual TikTok, jika tidak, aplikasi tersebut bisa dilarang secara nasional.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan YPulse dalam survei mereka?A
YPulse melakukan survei untuk mengetahui pandangan generasi muda tentang larangan TikTok.Q
Mengapa TikTok mungkin akan dilarang di AS?A
TikTok mungkin akan dilarang jika pemiliknya, ByteDance, tidak menjual aplikasi tersebut kepada pembeli di AS.Q
Apa pandangan generasi muda terhadap TikTok menurut survei?A
Generasi muda memiliki pandangan positif terhadap TikTok dan sebagian besar tidak mendukung larangan aplikasi tersebut.Q
Siapa yang terpengaruh oleh larangan TikTok?A
Lebih dari seperempat responden menyatakan bahwa pekerjaan atau pendapatan mereka akan terpengaruh oleh larangan TikTok.Q
Apa yang akan dilakukan pengguna TikTok jika aplikasi tersebut ditutup?A
Pengguna TikTok berencana untuk beralih ke YouTube dan Instagram jika aplikasi tersebut ditutup.