Courtesy of TechCrunch
Vyas Sekar dan Muckai Girish adalah teman lama yang berbicara tentang ide-ide startup. Pada awal 2022, Sekar menghubungi Girish dengan ide tentang data sintetis untuk mengatasi masalah reproduktifitas data di dunia akademis. Setelah berdiskusi, mereka menyadari bahwa banyak perusahaan juga menghadapi masalah yang sama. Hal ini mendorong mereka untuk mendirikan Rockfish, sebuah startup yang menggunakan AI generatif untuk membuat data sintetis yang membantu perusahaan mengelola data mereka dengan lebih baik.
Baca juga: Nvidia Bertaruh Besar pada Data Sintetis
Rockfish berfokus pada data operasional seperti transaksi keuangan dan keamanan siber, yang selalu berubah dan dihasilkan secara terus-menerus. Startup ini telah mendapatkan pendanaan sebesar Rp 65.78 miliar ($4 juta) dan bekerja dengan beberapa klien besar, termasuk platform analitik Conviva dan departemen pemerintah AS. Meskipun pasar data sintetis semakin ramai, Rockfish berusaha membedakan diri dengan menawarkan solusi yang relevan dan realistis bagi perusahaan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi fokus utama Rockfish?A
Fokus utama Rockfish adalah menciptakan data sintetis untuk membantu perusahaan mengatasi masalah silo data dan meningkatkan efisiensi operasional.Q
Siapa pendiri Rockfish dan apa latar belakang mereka?A
Pendiri Rockfish adalah Vyas Sekar dan Muckai Girish, yang memiliki latar belakang akademis dan pengalaman dalam industri data.Q
Mengapa data sintetis menjadi topik yang penting dalam dunia AI?A
Data sintetis menjadi penting dalam dunia AI karena membantu mengatasi masalah reproduksibilitas dan menyediakan data yang relevan untuk pelatihan model.Q
Apa yang membedakan produk Rockfish dari kompetitornya?A
Produk Rockfish berbeda karena dirancang untuk mengolah data secara konstan dan berfokus pada data operasional yang terus berubah.Q
Siapa saja klien yang bekerja sama dengan Rockfish?A
Klien Rockfish termasuk U.S. Army, U.S. Department of Defense, dan platform analitik Conviva.