Courtesy of YahooFinance
Harga bijih besi kembali naik di atas Rp 1.64 juta ($100) per ton setelah data menunjukkan bahwa impor tahunan China untuk bahan pembuat baja mencapai rekor tertinggi. China, sebagai konsumen terbesar bijih besi, mengimpor 1,24 miliar ton tahun lalu, dan surplus perdagangan negara tersebut mencapai Rp 16.31 quadriliun ($992 miliar) pada tahun 2024. Meskipun ada kekhawatiran tentang permintaan di China dan ketegangan perdagangan global, langkah-langkah stimulus dari pemerintah China meningkatkan harapan untuk permintaan baja.
Baca juga: Bijih besi naik sedikit, tetapi diperkirakan akan mengalami kerugian mingguan akibat masalah tarif.
Namun, meskipun permintaan bijih besi di China menunjukkan ketahanan, harga material ini masih mengalami penurunan lebih dari 25% pada tahun 2024. Hal ini disebabkan oleh lemahnya sektor properti di China dan tambahan pasokan dari penambang besar di Australia dan Brasil. Meskipun demikian, harga futures bijih besi di Singapura naik 1,6% menjadi Rp 165.03 juta ($100,35) per ton, menunjukkan adanya harapan di pasar.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan lonjakan harga bijih besi di pasar?A
Lonjakan harga bijih besi disebabkan oleh data impor Tiongkok yang menunjukkan rekor dan surplus perdagangan yang meningkat.Q
Berapa banyak bijih besi yang diimpor Tiongkok tahun lalu?A
Tiongkok mengimpor 1,24 miliar ton bijih besi tahun lalu.Q
Apa dampak dari kebijakan tarif yang mungkin diterapkan oleh Donald Trump?A
Kebijakan tarif yang mungkin diterapkan oleh Donald Trump dapat menghambat ekspor komoditas dari Tiongkok.Q
Bagaimana stimulus yang diterapkan Tiongkok mempengaruhi permintaan baja?A
Stimulus yang diterapkan Tiongkok meningkatkan prospek permintaan baja di pasar.Q
Apa tantangan yang dihadapi sektor properti di Tiongkok saat ini?A
Sektor properti di Tiongkok menghadapi tantangan karena kelemahan yang terus berlanjut.