Courtesy of YahooFinance
Harga bijih besi turun ke level terendah dalam lebih dari lima minggu, yaitu di bawah Rp 1.64 juta ($100) per ton, akibat penurunan laba industri di China yang menunjukkan lemahnya ekonomi negara tersebut. Meskipun kinerja pabrik baja sedikit membaik, laba perusahaan industri di China mengalami penurunan selama empat bulan berturut-turut, yang merupakan penurunan tahunan terbesar sejak tahun 2000. Harga bijih besi telah turun 29% tahun ini, terutama karena perlambatan ekonomi yang berkepanjangan di sektor properti China, meskipun pemerintah telah berusaha untuk mengatasi krisis ini.
Baca juga: Bijih besi terpengaruh oleh dilanjutkannya pembicaraan mengenai pengurangan produksi baja di China.
Sementara itu, pasokan bijih besi dari Australia dan Brasil, yang merupakan eksportir terbesar, terus meningkat. Harga futures bijih besi di Singapura jatuh ke Rp 163.55 juta ($99,45) per ton, yang merupakan harga terendah sejak 19 November, sebelum sedikit pulih menjadi Rp 163.96 juta ($99,70) . Kontrak yang dihargai dalam yuan di Dalian juga mengalami penurunan, dan futures baja di Shanghai menunjukkan tren yang lebih lemah.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada harga bijih besi baru-baru ini?A
Harga bijih besi turun ke bawah $100 per ton, mencapai titik terendah dalam lebih dari lima minggu.Q
Mengapa profit industri di China mengalami penurunan?A
Profit industri di China mengalami penurunan karena perlambatan ekonomi yang berkepanjangan.Q
Apa dampak dari penurunan sektor properti di China?A
Penurunan sektor properti di China berdampak negatif pada ekonomi secara keseluruhan dan mengurangi permintaan bijih besi.Q
Siapa saja eksportir utama bijih besi yang mempengaruhi harga?A
Australia dan Brasil adalah eksportir utama bijih besi yang meningkatkan pasokan dan mempengaruhi harga.Q
Bagaimana performa pabrik baja di China meskipun ada penurunan profit?A
Meskipun ada penurunan profit, profitabilitas pabrik baja di China sedikit meningkat bulan lalu.