Courtesy of YahooFinance
Harga bijih besi dan sebagian besar logam dasar mengalami penurunan setelah Presiden AS, Donald Trump, mengancam akan mengenakan tarif 10% pada semua impor dari China. Ancaman ini muncul sebagai respons terhadap pengiriman obat terlarang fentanyl dari China ke Amerika Utara. Meskipun AS bukan pengimpor utama baja dari China, tarif ini dapat mempengaruhi pasar domestik dan memperlambat pemulihan ekonomi. Harga bijih besi turun lebih dari 25% pada tahun 2024 karena masalah ekonomi di China dan krisis sektor real estat, meskipun ada sedikit peningkatan harga sebesar 3% tahun ini karena tanda-tanda positif dari ekonomi China.
Selain itu, Trump juga mengumumkan kemungkinan tarif hingga 25% pada impor dari Meksiko dan Kanada, yang menyebabkan penurunan harga logam dasar di Bursa Logam London. Pada perdagangan terbaru, harga bijih besi di Singapura turun 0,8% menjadi Rp 170.95 juta ($103,95) per ton, sementara harga tembaga, aluminium, dan nikel juga mengalami penurunan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dikatakan Donald Trump tentang tarif terhadap China?A
Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif 10% pada semua impor dari China.Q
Bagaimana dampak tarif terhadap harga bijih besi?A
Tarif tersebut menyebabkan harga bijih besi turun, dengan futures mengalami penurunan hingga 1,3%.Q
Apa yang mempengaruhi permintaan bijih besi di pasar global?A
Permintaan bijih besi dipengaruhi oleh masalah ekonomi di China dan krisis sektor real estat.Q
Mengapa harga logam dasar turun setelah pengumuman tarif?A
Harga logam dasar turun karena ketidakpastian yang ditimbulkan oleh pengumuman tarif tersebut.Q
Apa yang diharapkan dari kebijakan stimulus Beijing?A
Ada harapan bahwa Beijing akan menerapkan lebih banyak stimulus untuk mendukung ekonomi.