Courtesy of YahooFinance
Harga bijih besi mengalami penurunan terbesar dalam setahun sejak 2015, terutama disebabkan oleh krisis properti di China yang mengurangi permintaan. Meskipun ada tanda-tanda pemulihan dalam aktivitas pabrik di China, harga bijih besi tetap rendah, berada di sekitar Rp 1.64 juta ($100) per ton, dan turun 28% sepanjang tahun 2024. Penurunan harga ini sebagian besar terjadi pada kuartal pertama tahun ini, dan harga mencapai titik terendah sejak 2022 pada bulan September.
Baca juga: Bijih besi terpengaruh oleh dilanjutkannya pembicaraan mengenai pengurangan produksi baja di China.
Di sisi lain, indeks LMEX yang mencakup enam logam dasar utama di London mengalami kenaikan moderat sebesar 5% dalam setahun. Meskipun permintaan dari China melemah, ada tekanan pasokan pada logam seperti tembaga dan seng. Pada hari Selasa, harga logam bervariasi, dengan seng naik 0,4% dan timah, yang merupakan logam dengan kenaikan tertinggi tahun ini, turun 0,7%.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan penurunan harga bijih besi?A
Penurunan harga bijih besi disebabkan oleh krisis properti di China yang mengurangi permintaan dan peningkatan pengiriman dari penambang.Q
Bagaimana kondisi ekonomi China mempengaruhi permintaan bijih besi?A
Kondisi ekonomi China yang lesu dan krisis properti yang berkepanjangan telah mengurangi permintaan bijih besi secara signifikan.Q
Apa yang terjadi pada indeks LMEX tahun ini?A
Indeks LMEX mengalami kenaikan tahunan moderat sebesar 5% meskipun ada permintaan yang lebih lembut dari China.Q
Siapa Winnie Zhu dan apa perannya dalam artikel ini?A
Winnie Zhu adalah jurnalis yang berkontribusi pada laporan Bloomberg, khususnya dalam peliputan pasar komoditas.Q
Apa yang terjadi pada harga logam dasar lainnya seperti seng dan timah?A
Harga logam dasar lainnya bervariasi, dengan seng naik 0,4% dan timah mengalami penurunan 0,7%.