Courtesy of YahooFinance
Harga minyak naik di perdagangan Asia awal pekan ini, dan diperkirakan akan mengalami kenaikan selama tiga minggu berturut-turut. Kenaikan ini disebabkan oleh cuaca dingin di beberapa bagian Amerika Serikat dan Eropa yang meningkatkan permintaan bahan bakar untuk pemanasan. Harga minyak mentah Brent naik 0,3% menjadi Rp 126.89 juta ($77,16) per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) naik 0,4% menjadi Rp 121.99 juta ($74,18) . Para analis memperkirakan bahwa permintaan minyak global akan meningkat sebesar 1,6 juta barel per hari pada kuartal pertama 2025, terutama karena kebutuhan akan minyak pemanas dan LPG.
Meskipun dolar AS menguat, yang biasanya membuat harga minyak lebih mahal, harga minyak tetap naik. Hal ini juga dipengaruhi oleh kekhawatiran tentang gangguan pasokan akibat sanksi yang lebih ketat dan stok minyak yang rendah. Selain itu, Presiden AS Joe Biden diperkirakan akan mengumumkan sanksi baru terhadap Rusia, yang dapat mempengaruhi industri minyak mereka.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan kenaikan harga minyak saat ini?A
Kenaikan harga minyak disebabkan oleh kondisi cuaca dingin di AS dan Eropa yang meningkatkan permintaan untuk pemanasan.Q
Apa yang diharapkan oleh JPMorgan terkait permintaan minyak di tahun 2025?A
JPMorgan memperkirakan akan ada peningkatan permintaan minyak global sebesar 1,6 juta barel per hari pada kuartal pertama 2025.Q
Mengapa sanksi terhadap Rusia menjadi fokus dalam artikel ini?A
Sanksi terhadap Rusia menjadi fokus karena dapat mempengaruhi pasokan minyak global dan mendukung upaya Ukraina.Q
Bagaimana cuaca dingin mempengaruhi permintaan minyak?A
Cuaca dingin meningkatkan permintaan minyak untuk pemanasan, terutama di wilayah yang mengalami suhu di bawah rata-rata.Q
Apa dampak dari penguatan dolar AS terhadap harga minyak?A
Penguatan dolar AS biasanya menekan harga minyak, tetapi harga minyak tetap naik meskipun dolar menguat.