Courtesy of Forbes
Vincent Danen, Wakil Presiden Keamanan Produk di Red Hat, menjelaskan bahwa ancaman siber adalah masalah yang nyata dan sering kali disebabkan oleh kesalahan manusia. Sekitar 74% pelanggaran data terjadi karena kesalahan manusia, dan selama pandemi Covid-19, serangan siber meningkat hingga 400%. Banyak organisasi lebih fokus pada kerentanan perangkat lunak, sementara karyawan tetap menjadi titik lemah dalam keamanan. Jenis serangan siber yang umum termasuk phishing, di mana penyerang mencoba mencuri informasi dengan mengelabui korban agar mengklik tautan atau memberikan data sensitif.
Untuk melindungi diri dari serangan ini, penting bagi setiap orang untuk memahami berbagai jenis penipuan dan cara mendeteksinya. Beberapa langkah yang dapat diambil termasuk pelatihan kesadaran keamanan secara rutin, melaporkan pesan mencurigakan, dan menggunakan alat keamanan yang tepat. Dengan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang ancaman siber, kita dapat mengurangi risiko pelanggaran data dan melindungi informasi pribadi serta perusahaan kita.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa Vincent Danen dan apa jabatannya?A
Vincent Danen adalah Wakil Presiden Keamanan Produk di Red Hat.Q
Apa yang menyebabkan 74% pelanggaran data?A
74% pelanggaran data disebabkan oleh kesalahan manusia.Q
Apa saja jenis serangan phishing yang disebutkan dalam artikel?A
Jenis serangan phishing yang disebutkan termasuk phishing menipu, spear phishing, penipuan CEO, pharming, vishing, dan smishing.Q
Mengapa elemen manusia dianggap sebagai tautan terlemah dalam keamanan siber?A
Elemen manusia dianggap sebagai tautan terlemah karena kurangnya kesadaran, tekanan waktu, dan asumsi yang salah bahwa perangkat lunak sudah cukup aman.Q
Apa rekomendasi untuk meningkatkan kesadaran keamanan di organisasi?A
Rekomendasi untuk meningkatkan kesadaran keamanan termasuk pelatihan rutin tentang ancaman keamanan dan penerapan arsitektur zero-trust.