Courtesy of YahooFinance
India sedang mempertimbangkan untuk mencabut larangan perdagangan berjangka selama tiga tahun pada tujuh komoditas pertanian, termasuk gandum dan beras tidak olahan. Larangan ini diberlakukan pada tahun 2021 untuk mengendalikan harga, tetapi penelitian menunjukkan bahwa langkah tersebut justru mengganggu penemuan harga di pasar. Setelah panen baru, harga komoditas lokal juga mulai stabil. Keputusan akhir akan diambil oleh sekelompok menteri dalam pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi.
Baca juga: China Menggunakan Makanan sebagai Senjata Berimpact Tinggi dan Biaya Rendah dalam Perang Dagang
Larangan ini awalnya diterapkan untuk memastikan pasokan gandum dan beras bagi program kesejahteraan yang memberikan makanan gratis kepada sekitar 800 juta orang di India, terutama saat inflasi mencapai tingkat tertinggi dalam tiga dekade. Namun, langkah-langkah tersebut menyebabkan ketidakpuasan di kalangan petani dan mengganggu pasar global. Sebuah studi menunjukkan bahwa larangan tersebut merugikan pasar berjangka dan harga tetap naik, sehingga menciptakan ketidakpercayaan di pasar derivatif.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang sedang dipertimbangkan oleh India terkait perdagangan berjangka?A
India sedang mempertimbangkan untuk mencabut larangan tiga tahun pada perdagangan berjangka untuk tujuh komoditas pertanian, termasuk gandum dan beras tidak olahan.Q
Mengapa larangan perdagangan berjangka dianggap tidak efektif?A
Larangan tersebut dianggap tidak efektif karena mengganggu penemuan harga pasar dan menyebabkan ketidakstabilan harga.Q
Siapa yang akan mengambil keputusan akhir mengenai pencabutan larangan tersebut?A
Keputusan akhir akan diambil oleh sekelompok menteri dalam pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi.Q
Apa dampak dari larangan perdagangan berjangka terhadap pasar lokal?A
Larangan perdagangan berjangka telah menyebabkan ketidakpercayaan di pasar derivatif dan menyulitkan untuk menarik investor.Q
Apa tujuan dari program kesejahteraan yang melibatkan 800 juta orang di India?A
Tujuan dari program kesejahteraan adalah untuk menyediakan gandum dan beras gratis bagi sekitar 800 juta orang untuk memastikan pasokan makanan yang stabil.