Courtesy of SCMP
Perusahaan fashion cepat Shein sedang menghadapi tuduhan terkait kerja paksa dalam rantai pasokannya. Dalam sebuah sidang di parlemen Inggris, pengacara Shein menghindari pertanyaan tentang apakah mereka menjual produk yang mengandung kapas dari China, yang membuat para anggota parlemen marah. Sidang ini berlangsung saat Shein bersiap untuk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek London dengan nilai sekitar USRp 1.02 quadriliun ($62 miliar) .
Shein, yang awalnya didirikan di China dan kini berbasis di Singapura, dan pesaingnya Temu, semakin populer karena menjual pakaian dan produk buatan China dengan harga murah. Namun, kedua perusahaan ini mendapat kritik karena diduga terlibat dalam praktik kerja paksa, terutama terkait dengan pelanggaran hak asasi manusia di provinsi Xinjiang, China, yang melibatkan kelompok etnis Uygur dan minoritas Muslim lainnya. Pengacara Shein, Yinan Zhu, tidak memberikan jawaban jelas mengenai asal kapas yang digunakan dalam produk mereka.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dituduhkan kepada Shein terkait rantai pasokannya?A
Shein dituduh terlibat dalam praktik tenaga kerja paksa dalam rantai pasokannya.Q
Siapa yang menghadiri sidang parlemen untuk Shein?A
Yinan Zhu, penasihat umum Shein di London, menghadiri sidang parlemen.Q
Apa yang menjadi fokus utama dari sidang parlemen tersebut?A
Fokus utama sidang adalah kepatuhan terhadap hak-hak tenaga kerja dan sumber produk yang dijual.Q
Dari mana asal Shein dan di mana sekarang berbasis?A
Shein didirikan di China dan sekarang berbasis di Singapura.Q
Apa yang terjadi di Xinjiang terkait hak asasi manusia?A
Di Xinjiang, terdapat tuduhan pelanggaran hak asasi manusia terhadap kelompok etnis Uygur dan minoritas Muslim lainnya.