Eksklusif: AI akan memperkuat senjata siber dalam dua tahun, peringatan para ahli.
Courtesy of Axios

Rangkuman Berita: Eksklusif: AI akan memperkuat senjata siber dalam dua tahun, peringatan para ahli.

Axios
Dari Axios
07 Januari 2025 pukul 21.13 WIB
111 dibaca
Share
Sebuah laporan dari startup keamanan siber yang didukung NATO memperingatkan bahwa dunia hanya memiliki waktu dua tahun untuk mempersiapkan senjata siber yang didukung AI yang dapat menghindari alat keamanan saat ini. Startup tersebut, Goldilock, menyatakan bahwa malware yang dapat beradaptasi dan memperbarui dirinya sendiri akan menjadi kenyataan dalam waktu dekat. Malware ini bisa menyerang jaringan komputer dengan cara yang mirip dengan Stuxnet, yang pernah digunakan untuk menyerang program nuklir Iran. Namun, malware baru ini dapat secara otomatis mencari dan menyerang target baru tanpa campur tangan manusia.
Laporan tersebut juga menyoroti bahwa infrastruktur penting seperti jaringan energi, transportasi, dan sistem kesehatan sangat rentan terhadap serangan ini. Para ahli memperingatkan bahwa negara-negara asing mungkin akan mengembangkan malware ini untuk menciptakan kepanikan di masyarakat. Oleh karena itu, perusahaan dan pemerintah perlu segera meningkatkan pertahanan siber mereka dan bekerja sama untuk berbagi informasi tentang ancaman secara real-time. Selain itu, investasi dalam alat keamanan yang didukung AI juga sangat penting untuk melindungi infrastruktur kritis dari serangan di masa depan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang diperingatkan oleh Goldilock tentang senjata siber berbasis AI?
A
Goldilock memperingatkan bahwa dalam dua tahun ke depan, malware berbasis AI akan mampu menghindari alat keamanan yang ada.
Q
Mengapa infrastruktur kritis dianggap rentan terhadap malware?
A
Infrastruktur kritis seperti jaringan energi dan sistem kesehatan dianggap rentan karena kemungkinan serangan dari negara asing yang ingin menyebabkan kepanikan.
Q
Apa yang dilakukan Stuxnet dan mengapa itu penting?
A
Stuxnet adalah worm komputer yang menyerang program nuklir Iran, dan penting karena menunjukkan bagaimana malware dapat digunakan untuk tujuan strategis.
Q
Siapa Stephen Kines dan apa perannya di Goldilock?
A
Stephen Kines adalah COO Goldilock yang mengkhawatirkan kecepatan pengembangan AI dan kurangnya pengawasan dalam keamanan siber.
Q
Apa yang harus dilakukan organisasi untuk meningkatkan keamanan siber mereka?
A
Organisasi harus berinvestasi dalam intelijen ancaman berbasis AI dan alat segmentasi jaringan untuk meningkatkan keamanan mereka.

Rangkuman Berita Serupa

Mengamankan Investasi AI: Menavigasi Tiga Imperatif KeamananForbes
Teknologi
2 bulan lalu
42 dibaca
Mengamankan Investasi AI: Menavigasi Tiga Imperatif Keamanan
Keadaan Keamanan Siber AI pada Tahun 2025 dan SeterusnyaForbes
Teknologi
3 bulan lalu
148 dibaca
Keadaan Keamanan Siber AI pada Tahun 2025 dan Seterusnya
AI Mengubah Segalanya—Keamanan Siber Tidak TerkecualiForbes
Teknologi
3 bulan lalu
93 dibaca
AI Mengubah Segalanya—Keamanan Siber Tidak Terkecuali
Peringatan Microsoft Saat Serangan Baru 'Memanfaatkan AI'—Hacker Mendapatkan Akses ke Akun PenggunaForbes
Teknologi
3 bulan lalu
52 dibaca
Peringatan Microsoft Saat Serangan Baru 'Memanfaatkan AI'—Hacker Mendapatkan Akses ke Akun Pengguna
Peringatan Microsoft Saat Peretas Asing Mengakses Akun—Serangan AI Melewati KeamananForbes
Teknologi
3 bulan lalu
84 dibaca
Peringatan Microsoft Saat Peretas Asing Mengakses Akun—Serangan AI Melewati Keamanan
AI dan Keamanan Siber: Kebaikan, Keburukan, dan Masa DepanForbes
Teknologi
3 bulan lalu
125 dibaca
AI dan Keamanan Siber: Kebaikan, Keburukan, dan Masa Depan