Courtesy of YahooFinance
Harga emas naik setelah mencatatkan kenaikan tahunan terbesar sejak 2010, karena dianggap sebagai aset yang aman di tengah ketidakpastian pasar. Emas mengalami kenaikan hingga 0,8% pada hari perdagangan pertama tahun ini, seiring dengan penurunan pasar saham di Asia dan Eropa. Kenaikan 27% tahun lalu didorong oleh siklus pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve, permintaan yang terus berlanjut untuk aset aman, dan pembelian besar oleh bank sentral. Banyak analis memperkirakan bahwa emas akan terus mengalami kenaikan tahun ini.
Investor kini memperhatikan arah suku bunga di AS setelah Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, menunjukkan kehati-hatian dalam mengurangi biaya pinjaman di tengah kekhawatiran inflasi yang kembali muncul. Suku bunga yang lebih rendah biasanya menguntungkan bagi emas, yang tidak memberikan bunga. Data ekonomi penting yang akan dirilis minggu ini, termasuk klaim pengangguran dan laporan manufaktur, akan menjadi fokus untuk mendapatkan petunjuk tentang kebijakan suku bunga ke depan. Harga emas spot naik 0,6% menjadi Rp 43.41 juta ($2,640) .57 per ons.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan kenaikan harga emas baru-baru ini?A
Kenaikan harga emas disebabkan oleh suasana pasar yang lebih berhati-hati dan permintaan yang berkelanjutan dari bank sentral.Q
Siapa yang memberikan analisis tentang pasar emas dalam artikel ini?A
Analisis tentang pasar emas diberikan oleh Kaynat Chainwala, seorang analis di Kotak Securities.Q
Apa dampak dari kebijakan Federal Reserve terhadap harga emas?A
Kebijakan Federal Reserve yang lebih hati-hati dapat mempengaruhi suku bunga, yang biasanya berdampak positif pada harga emas.Q
Mengapa emas dianggap sebagai aset yang aman?A
Emas dianggap sebagai aset yang aman karena nilainya cenderung stabil di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.Q
Apa yang diharapkan investor dari data ekonomi yang akan datang?A
Investor mengharapkan data ekonomi yang akan datang dapat memberikan petunjuk tentang arah kebijakan pelonggaran yang akan diambil oleh Federal Reserve.