Courtesy of InterestingEngineering
Pada tanggal 29-30 Desember, Matahari mengalami aktivitas yang sangat tinggi dengan beberapa letusan kuat dan dua semburan massa korona (CME). CME adalah awan besar plasma yang dapat memakan waktu berjam-jam atau bahkan berhari-hari untuk mencapai Bumi. Diperkirakan CME ini akan tiba di Bumi pada tanggal 31 Desember hingga 1 Januari, yang dapat memicu badai geomagnetik sedang hingga kuat. Badai ini berpotensi membawa cahaya utara (aurora borealis) lebih jauh ke selatan, sehingga bisa terlihat di beberapa negara bagian AS dan Eropa.
Selama periode ini, terjadi beberapa letusan solar flare yang kuat, termasuk tiga letusan kelas X yang signifikan. Selain itu, ada juga 18 letusan kelas M yang tercatat pada tanggal 29 Desember. Meskipun ada kemungkinan gangguan pada komunikasi radio dan navigasi satelit akibat badai geomagnetik, dampaknya biasanya dianggap kecil dan dapat dikelola. Pada malam Tahun Baru, ada kemungkinan cahaya utara dapat terlihat di beberapa negara bagian AS seperti Alaska, Washington, dan Montana, jadi jika kamu berada di tempat yang tepat, jangan lewatkan kesempatan untuk melihat fenomena alam yang menakjubkan ini!
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada matahari pada tanggal 29-30 Desember?A
Pada tanggal 29-30 Desember, matahari mengalami beberapa flare kuat dan dua CME.Q
Apa itu coronal mass ejection (CME)?A
CME adalah awan besar plasma yang dapat mempengaruhi cuaca ruang angkasa saat mencapai Bumi.Q
Apa dampak dari badai geomagnetik terhadap Bumi?A
Badai geomagnetik dapat mengganggu komunikasi radio dan navigasi satelit serta menyebabkan fluktuasi kecil pada jaringan listrik.Q
Di mana kemungkinan aurora borealis dapat terlihat di AS?A
Aurora borealis mungkin terlihat di beberapa negara bagian AS seperti Alaska, Washington, dan Montana.Q
Apa yang dilakukan NOAA dan SWPC terkait cuaca ruang angkasa?A
NOAA dan SWPC memantau dan memprediksi cuaca ruang angkasa serta memberikan peringatan tentang potensi badai geomagnetik.