Rangkuman berita: Rusia melarang penambangan kripto di beberapa wilayah hingga tahun 2031.

Rusia telah melarang penambangan cryptocurrency di sepuluh wilayah utama hingga tahun 2031 karena konsumsi energi yang tinggi. Beberapa wilayah yang terkena dampak termasuk Dagestan, Ossetia Utara, dan Chechnya. Larangan ini akan mulai berlaku pada 1 Januari 2025 dan berlangsung selama enam tahun. Penambangan cryptocurrency di Rusia telah menyebabkan pemadaman listrik, dengan estimasi bahwa penambangan bitcoin saja menyerap sekitar 17% dari total energi negara.

Meskipun ada larangan, beberapa penambang berusaha untuk tetap beroperasi secara ilegal dengan cara-cara baru, seperti memasang fasilitas penambangan di bawah tanah. Sementara itu, Rusia juga telah mengeluarkan undang-undang baru yang memungkinkan penggunaan cryptocurrency untuk perdagangan internasional, meskipun sebelumnya cryptocurrency dilarang sebagai metode pembayaran. Langkah ini diambil di tengah meningkatnya perhatian terhadap penggunaan cryptocurrency oleh Rusia untuk menghindari sanksi internasional akibat perang di Ukraina.

Pertanyaan Terkait

Apa yang menjadi alasan Rusia melarang penambangan kripto di sepuluh wilayah?

Rusia melarang penambangan kripto karena konsumsi energinya yang tinggi.

Kapan larangan penambangan kripto di Rusia mulai berlaku?

Larangan penambangan kripto di Rusia mulai berlaku pada 1 Januari 2025.

Siapa yang menyatakan bahwa pemilik instalasi penambangan kripto ilegal mencari cara baru untuk menghindari hukum?

Abdulmuslim Abdulmuslimov, Perdana Menteri Dagestan, menyatakan hal tersebut.

Apa yang diizinkan oleh undang-undang baru Rusia terkait penggunaan kripto?

Undang-undang baru Rusia mengizinkan penggunaan kripto untuk perdagangan internasional.

Bagaimana dampak penambangan kripto terhadap konsumsi energi di Rusia?

Penambangan kripto diperkirakan menggunakan sekitar 17% dari total konsumsi energi negara tahun ini.

Rangkuman Berita: Rusia melarang penambangan kripto di beberapa wilayah hingga tahun 2031.

Pertanyaan Terkait

Rangkuman Berita Serupa