Courtesy of YahooFinance
Mesir mempertahankan suku bunga acuan pada tingkat tertinggi, yaitu 27,25% untuk deposito dan 28,25% untuk pinjaman, meskipun inflasi telah menurun ke level terendah dalam dua tahun terakhir. Keputusan ini diambil oleh Komite Kebijakan Moneter dan sesuai dengan prediksi sebagian besar ekonom. Mereka memperkirakan bahwa Mesir tidak akan mengurangi suku bunga hingga akhir kuartal pertama tahun depan. Inflasi menjadi perhatian utama bank sentral, terutama saat negara tersebut menjalankan program pinjaman dari Dana Moneter Internasional (IMF) yang bernilai Rp 131.56 triliun ($8 miliar) .
Baca juga: Kenya Mengumumkan Pemotongan Suku Bunga Setengah Poin untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Meskipun harga barang sedikit menurun, inflasi masih tinggi di angka 25,5%, dan ada kekhawatiran bahwa penurunan nilai pound Mesir dapat meningkatkan tekanan inflasi lebih lanjut. Nilai tukar pound telah jatuh sekitar 40% sejak Maret dan baru-baru ini mencapai rekor terendah. Bank sentral berencana untuk menjaga suku bunga tetap tinggi sampai inflasi menunjukkan penurunan yang signifikan dan stabil, agar tidak mengganggu pertumbuhan ekonomi yang sudah tertekan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa keputusan yang diambil Mesir terkait suku bunga baru-baru ini?A
Mesir memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada tingkat tertinggi, yaitu 27,25%.Q
Apa yang menjadi fokus utama bank sentral Mesir saat ini?A
Fokus utama bank sentral Mesir adalah mengendalikan inflasi dan menavigasi tantangan dari program IMF.Q
Bagaimana inflasi di Mesir saat ini?A
Inflasi di Mesir saat ini berada pada 25,5%, meskipun telah mengalami penurunan.Q
Apa dampak dari program IMF terhadap ekonomi Mesir?A
Program IMF memberikan pinjaman sebesar $8 miliar untuk membantu Mesir mengatasi krisis ekonomi yang parah.Q
Mengapa nilai tukar pound Mesir melemah?A
Nilai tukar pound Mesir melemah akibat aliran portofolio musiman dan faktor lainnya, menyebabkan inflasi meningkat.