Courtesy of NatureMagazine
Virus Marburg, yang sangat mematikan, telah menyebabkan wabah besar di Rwanda setelah berpindah dari hewan ke manusia. Wabah ini dimulai bulan lalu dan telah menginfeksi 63 orang, dengan 15 kematian. Penelitian menunjukkan bahwa orang pertama yang terinfeksi mungkin terjangkit saat mengunjungi gua yang dihuni oleh kelelawar yang membawa virus tersebut. Untungnya, pemerintah Rwanda cepat merespons dengan melakukan pelacakan kontak dan mengidentifikasi pasien pertama, serta meluncurkan uji coba vaksin dalam waktu seminggu.
Meskipun tidak ada vaksin atau pengobatan yang terbukti untuk virus ini, Rwanda telah berhasil mengurangi jumlah infeksi baru. Saat ini, hanya ada dua orang yang masih dalam perawatan. Penelitian menunjukkan bahwa virus yang menyebabkan wabah ini memiliki tingkat kematian yang lebih rendah dibandingkan dengan wabah sebelumnya, kemungkinan karena diagnosis yang cepat dan akses ke perawatan medis. Para ilmuwan juga menemukan bahwa virus ini memiliki asal yang sama dan tidak banyak bermutasi, yang dapat membantu dalam upaya pengendalian wabah di masa depan.