Courtesy of TechCrunch
Dua pendiri yang sebelumnya menjual startup mereka ke Spotify kini sedang mengerjakan proyek baru bernama Oboe, sebuah startup pendidikan yang didukung oleh investasi awal sebesar Rp 65.78 miliar ($4 juta) . Oboe bertujuan untuk memberikan akses belajar yang lebih luas dengan memanfaatkan teknologi AI, audio, dan video. Mereka ingin menciptakan antarmuka yang mudah digunakan agar orang bisa belajar dengan cara yang lebih aktif dan sesuai dengan cara belajar masing-masing. Meskipun terinspirasi dari pengalaman mereka di Spotify, Oboe tidak fokus pada buku audio, tetapi lebih kepada pengembangan kurikulum yang dipersonalisasi dan interaktif.
Startup ini akan menawarkan berbagai alat belajar yang dapat diakses di berbagai platform, termasuk aplikasi dan video. Oboe awalnya akan menargetkan pengguna yang lebih tua, seperti pelajar perguruan tinggi dan mereka yang ingin belajar keterampilan baru. Meskipun masih dalam tahap awal, Oboe telah mendapatkan dukungan dari berbagai investor yang sebelumnya bekerja dengan pendirinya. Dengan tujuan untuk "membuat umat manusia lebih pintar," Oboe berharap dapat menjangkau berbagai kalangan, termasuk siswa K-12 dan mereka yang ingin meningkatkan keterampilan untuk karir mereka.