Courtesy of TechCrunch
Ivan Crewkov pindah dari Serbia ke AS pada tahun 2014 untuk meluncurkan startup-nya, Cubic.AI, yang membuat speaker pintar. Namun, seminggu sebelum kampanye Kickstarter dimulai, Amazon meluncurkan Echo, membuat Cubic.AI tidak dapat bersaing. Meskipun mengalami kegagalan, pengalaman tersebut menginspirasi Crewkov untuk menciptakan Buddy.ai, sebuah aplikasi yang membantu anak-anak belajar bahasa Inggris dengan menggunakan karakter AI yang interaktif. Buddy.ai kini telah diunduh hampir 55 juta kali dan bekerja dengan lebih dari 22 juta siswa setiap tahunnya.
Meskipun awalnya sulit untuk mendapatkan pendanaan, Buddy.ai berhasil mengumpulkan Rp 180.90 miliar ($11 juta) untuk pengembangan produk. Crewkov percaya bahwa AI dapat membantu guru dalam mengajarkan bahasa, terutama bagi anak-anak yang belajar bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Dengan rencana untuk menambah lebih banyak bahasa dan memperkuat hubungan dengan sekolah-sekolah, Buddy.ai berfokus pada memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak-anak, sehingga mereka merasa seperti sedang bermain.