Courtesy of YahooFinance
Bitcoin mengalami penurunan hampir 15% dari rekor tertingginya minggu ini, yang mencapai lebih dari Rp 1.78 miliar ($108,000) . Penurunan ini terjadi setelah sinyal hawkish dari Federal Reserve membuat para trader menjual aset tersebut. Pada hari Jumat, Bitcoin turun sekitar 5% menjadi Rp 1.52 miliar ($92,600) , dan penurunan ini juga berdampak pada token kecil lainnya seperti Ether dan Dogecoin. Selain itu, ada juga catatan bahwa dana yang diperdagangkan di bursa yang berinvestasi langsung di Bitcoin mengalami arus keluar sebesar Rp 11.18 triliun ($680 juta) , menandakan perubahan sentimen di pasar.
Ketidakpastian di pasar kripto diperkirakan akan berlanjut, terutama menjelang pelantikan Donald Trump sebagai presiden. Para analis memperingatkan bahwa Bitcoin akan tetap sensitif terhadap perubahan kebijakan moneter dan perkembangan politik. Meskipun ada penurunan momentum, tidak ada indikasi bahwa harga Bitcoin akan jatuh drastis dalam waktu dekat. Para ahli menyarankan agar para investor berhati-hati dalam jangka pendek, karena pengaruh dari kebijakan ekonomi dan adopsi institusi terhadap aset kripto ini akan terus berlanjut hingga 2025.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan penurunan harga Bitcoin baru-baru ini?A
Penurunan harga Bitcoin disebabkan oleh sinyal hawkish dari Federal Reserve yang mendorong trader untuk menjual aset.Q
Siapa yang memberikan analisis tentang dampak kebijakan moneter terhadap Bitcoin?A
Analisis tentang dampak kebijakan moneter terhadap Bitcoin diberikan oleh Hani Abuagla dari XTB.Q
Apa yang terjadi dengan aliran dana ETF Bitcoin baru-baru ini?A
ETF Bitcoin mengalami arus keluar sebesar $680 juta setelah 15 hari aliran dana masuk.Q
Bagaimana kemenangan Donald Trump mempengaruhi pasar kripto?A
Kemenangan Donald Trump memicu rally di pasar kripto karena harapan akan kebijakan ekonomi yang lebih menguntungkan.Q
Apa yang diharapkan dari pasar Bitcoin menjelang tahun 2025?A
Pasar Bitcoin diharapkan tetap sensitif terhadap faktor makro dan spesifik kripto hingga tahun 2025.