Courtesy of Reuters
Gubernur Bank of Japan (BOJ) yang baru, Kazuo Ueda, mengungkapkan kritik terhadap kebijakan mantan gubernur Haruhiko Kuroda, yang selama sepuluh tahun menerapkan stimulus ekonomi yang tidak konvensional. Dalam tinjauan yang dirilis, BOJ menyatakan bahwa stimulus tersebut tidak berhasil mengubah cara pikir konsumen tentang inflasi seperti yang diharapkan. Selain itu, mereka memperingatkan bahwa efek negatif dari kebijakan Kuroda, seperti tekanan pada pasar obligasi, mungkin akan bertahan lebih lama dan lebih besar dari yang diperkirakan.
Ueda meluncurkan tinjauan ini untuk menganalisis kelebihan dan kekurangan dari kebijakan yang diterapkan selama 25 tahun terakhir dalam menghadapi deflasi. Meskipun beberapa kebijakan Kuroda berhasil meningkatkan produk domestik bruto (PDB), inflasi hanya meningkat sedikit dan tidak mencapai target 2% yang diinginkan. Beberapa akademisi mengkritik tinjauan ini karena dianggap tidak cukup mendalami alasan mengapa kebijakan tersebut gagal mencapai target inflasi yang diinginkan.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa yang merupakan gubernur Bank of Japan saat ini?A
Gubernur Bank of Japan saat ini adalah Kazuo Ueda.Q
Apa yang menjadi fokus tinjauan kebijakan BOJ?A
Tinjauan kebijakan BOJ berfokus pada analisis pro dan kontra dari berbagai alat kebijakan tidak konvensional yang digunakan selama 25 tahun terakhir.Q
Mengapa kebijakan stimulus Kuroda dianggap tidak berhasil?A
Kebijakan stimulus Kuroda dianggap tidak berhasil karena tidak cukup mengubah psikologi konsumen dan tidak mencapai target inflasi 2%.Q
Apa dampak dari kebijakan moneter yang tidak konvensional di Jepang?A
Dampak dari kebijakan moneter yang tidak konvensional di Jepang termasuk peningkatan GDP tetapi hanya sedikit peningkatan inflasi.Q
Siapa yang mengkritik kebijakan Kuroda dan apa alasannya?A
Hiroshi Yoshikawa mengkritik kebijakan Kuroda karena ia percaya bahwa kerangka teori di balik kebijakan tersebut salah dan tidak efektif.