Courtesy of YahooFinance
Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS naik setelah Federal Reserve (bank sentral AS) memangkas suku bunga untuk ketiga kalinya berturut-turut. Mereka menurunkan suku bunga acuan sebesar seperempat poin persentase menjadi 4,25%-4,5%, yang merupakan satu poin persentase lebih rendah dari puncaknya baru-baru ini. Namun, proyeksi baru menunjukkan bahwa penurunan suku bunga di masa depan akan lebih sedikit dibandingkan dengan yang diperkirakan sebelumnya. Hal ini menyebabkan imbal hasil obligasi jangka pendek, seperti catatan dua tahun, meningkat ke level tertinggi sejak November.
Investor juga memperhatikan kemungkinan kebijakan pajak yang diusulkan oleh Presiden terpilih Donald Trump, yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan inflasi. Inflasi yang diukur oleh Federal Reserve saat ini berada di 2,3% dan diperkirakan akan meningkat menjadi 2,5% pada bulan November. Dengan meningkatnya imbal hasil obligasi, investor yang membeli pada tingkat terendah mengalami kerugian, dan banyak yang berharap bahwa Federal Reserve akan menahan diri dari penurunan suku bunga lebih lanjut jika inflasi tetap tinggi.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan suku bunga setelah keputusan Federal Reserve?A
Suku bunga naik setelah Federal Reserve memotong suku bunga untuk ketiga kalinya secara berturut-turut.Q
Siapa yang menjadi Ketua Federal Reserve saat ini?A
Ketua Federal Reserve saat ini adalah Jerome Powell.Q
Apa proyeksi inflasi yang diharapkan untuk bulan November?A
Proyeksi inflasi yang diharapkan untuk bulan November adalah 2,5%.Q
Bagaimana kebijakan Donald Trump dapat mempengaruhi pasar obligasi?A
Kebijakan Donald Trump dapat meningkatkan pertumbuhan dan inflasi, yang pada gilirannya dapat menyebabkan kenaikan imbal hasil obligasi.Q
Apa yang dimaksud dengan 'hawkish Fed cut'?A
'Hawkish Fed cut' mengacu pada pemotongan suku bunga yang diharapkan akan diikuti oleh kebijakan yang lebih ketat di masa depan.