Courtesy of YahooFinance
Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, baru-baru ini mengejutkan pasar keuangan dengan pandangannya yang hati-hati mengenai pemotongan suku bunga di tahun 2025. Setelah pengumuman pemotongan suku bunga ketiga berturut-turut, pasar saham langsung merosot hingga 3%, dan obligasi juga mengalami penurunan. Banyak investor yang sebelumnya optimis kini merasa khawatir karena Powell menyatakan bahwa hanya ada dua pemotongan suku bunga yang diperkirakan dalam 12 bulan ke depan, yang membuat harapan mereka akan pemulihan pasar menjadi pudar.
Baca juga: Fed Menahan Suku Bunga, Melihat Pertumbuhan yang Lebih Lambat dan Inflasi yang Lebih Tinggi.
Kondisi ini menunjukkan bahwa pasar sangat bergantung pada kebijakan yang lebih longgar untuk mendukung harga aset. Selain itu, data ekonomi menunjukkan bahwa inflasi tetap tinggi, dan ada ketidakpastian politik yang dapat mempengaruhi keputusan ekonomi di masa depan. Banyak saham, terutama di sektor teknologi dan bank, mengalami penurunan yang signifikan, dan volatilitas pasar meningkat. Para analis memperkirakan bahwa pasar mungkin perlu waktu untuk pulih dan menyesuaikan diri dengan situasi baru ini.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diumumkan oleh Jerome Powell terkait suku bunga?A
Jerome Powell mengumumkan pandangan hati-hati mengenai pemotongan suku bunga di tahun 2025.Q
Bagaimana reaksi pasar terhadap pernyataan Powell?A
Pasar saham mengalami penurunan 3% dan obligasi juga jatuh, menyebabkan yield pada Treasury 10-tahun mencapai level tertinggi dalam tujuh bulan.Q
Apa dampak dari kebijakan Donald Trump terhadap inflasi?A
Kebijakan Donald Trump yang berencana meningkatkan tarif dan mengurangi pajak dapat memicu inflasi lebih lanjut.Q
Mengapa volatilitas pasar meningkat setelah pengumuman tersebut?A
Volatilitas pasar meningkat karena sentimen pasar yang sudah terlalu optimis dan pengumuman hawkish dari Powell.Q
Apa yang terjadi pada saham bank setelah pernyataan Powell?A
Saham bank, termasuk JPMorgan Chase dan Goldman Sachs, turun setidaknya 3% setelah pernyataan Powell.