Courtesy of Forbes
Mario Vuksan, CEO dari ReversingLabs, membahas pentingnya meningkatkan kemampuan Cyber Safety Review Board (CSRB) di Amerika Serikat untuk menangani serangan siber yang semakin meningkat. CSRB baru-baru ini memulai penyelidikan terhadap kelompok yang diduga didukung oleh China, yaitu Salt Typhoon, yang berusaha menyusup ke infrastruktur telekomunikasi AS. Vuksan berpendapat bahwa CSRB perlu diperkuat menjadi lembaga independen yang mampu melakukan analisis mendalam terhadap insiden siber, mirip dengan National Transportation Safety Board (NTSB) yang menangani kecelakaan transportasi.
Vuksan menekankan bahwa saat ini, CSRB hanya mengeluarkan sedikit laporan, sementara serangan siber terus meningkat. Ia percaya bahwa dengan memberikan dukungan dan alat yang tepat kepada CSRB, lembaga ini dapat membantu mengidentifikasi penyebab utama insiden siber dan meningkatkan akuntabilitas di industri teknologi. Hal ini akan bermanfaat bagi perusahaan perangkat lunak dan organisasi pengguna, serta meningkatkan kualitas dan keamanan perangkat lunak secara keseluruhan.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa Mario Vuksan dan apa perannya di ReversingLabs?A
Mario Vuksan adalah salah satu pendiri dan CEO ReversingLabs, yang membantu tim keamanan siber menganalisis malware.Q
Apa itu CSRB dan apa tujuan pembentukannya?A
CSRB adalah Cyber Safety Review Board yang dibentuk untuk menyelidiki insiden siber besar dan meningkatkan pemahaman publik tentang peristiwa tersebut.Q
Apa yang dilakukan Salt Typhoon dan mengapa itu penting?A
Salt Typhoon adalah kelompok ancaman siber yang diduga didukung oleh China, yang terlibat dalam kampanye untuk menyusup infrastruktur telekomunikasi AS.Q
Mengapa penulis percaya bahwa CSRB perlu diperkuat?A
Penulis percaya bahwa CSRB perlu diperkuat agar dapat melakukan analisis yang lebih mendalam dan menyeluruh terhadap insiden siber yang terjadi.Q
Apa dampak dari serangan ransomware pada Change Healthcare?A
Serangan ransomware pada Change Healthcare mengganggu layanan kesehatan dan mengakibatkan kebocoran informasi sensitif bagi hampir sepertiga populasi AS.