Courtesy of Forbes
Hari ini, TikTok mengajukan permohonan kepada Mahkamah Agung untuk menunda undang-undang yang dapat membuat aplikasi tersebut offline mulai 19 Januari. CEO TikTok, Shou Zi Chew, bertemu dengan Presiden terpilih Donald Trump untuk membahas masalah ini. Undang-undang yang disahkan pada bulan April memberi perusahaan induk TikTok, ByteDance, waktu 270 hari untuk menjual aplikasi tersebut kepada perusahaan non-Cina atau menghadapi larangan di AS. Namun, ByteDance memilih untuk menantang undang-undang tersebut di pengadilan, mengklaim bahwa undang-undang itu melanggar hak-hak mereka dan pengguna TikTok.
Mahkamah Agung bisa saja memberikan penundaan sebagai dukungan kepada Trump, yang mungkin ingin TikTok dibanned pada hari terakhir masa jabatan Presiden Biden. Jika itu terjadi, Trump bisa mengklaim sebagai pahlawan dengan menghidupkan kembali TikTok setelah dia menjabat. Namun, undang-undang tersebut membatasi kekuasaan Trump untuk menyetujui kesepakatan yang berkaitan dengan keamanan nasional, dan perusahaan-perusahaan besar di AS bisa menghadapi denda besar jika membantu TikTok tetap online. Jadi, situasi ini menjadi rumit bagi ByteDance dan TikTok, karena mereka ingin tetap beroperasi tanpa harus menjual aplikasi tersebut.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada TikTok terkait hukum di AS?A
TikTok menghadapi kemungkinan larangan di AS karena hukum yang mengharuskan ByteDance menjual aplikasi tersebut.Q
Siapa yang bertemu dengan Donald Trump untuk membahas TikTok?A
Shou Zi Chew, CEO TikTok, bertemu dengan Donald Trump untuk membela aplikasi tersebut.Q
Apa yang diminta ByteDance kepada Mahkamah Agung?A
ByteDance meminta Mahkamah Agung untuk menangguhkan hukum yang dapat melarang TikTok.Q
Apa itu Proyek Texas dan bagaimana hubungannya dengan TikTok?A
Proyek Texas adalah inisiatif untuk menangani kekhawatiran keamanan data terkait TikTok, termasuk audit algoritma.Q
Mengapa larangan TikTok bisa menguntungkan Donald Trump secara politik?A
Larangan TikTok dapat memberikan kesempatan bagi Trump untuk menyalahkan Biden dan mengklaim keberhasilan jika TikTok kembali online setelah dia menjabat.