Courtesy of YahooFinance
Harga minyak stabil setelah mengalami kenaikan mingguan, di tengah sinyal dari AS untuk memberlakukan sanksi lebih ketat terhadap minyak mentah Rusia dan janji dari otoritas China untuk memperkuat ekonomi mereka. Harga minyak Brent diperdagangkan di atas Rp 1.22 juta ($74) per barel, sementara West Texas Intermediate mendekati Rp 1.17 juta ($71) . Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, menyatakan bahwa AS dan sekutunya mungkin mempertimbangkan untuk menurunkan batas harga Rp 986.70 ribu ($60) per barel untuk minyak Rusia guna membatasi akses dana bagi Rusia dalam perang di Ukraina.
Minyak mentah saat ini berada dalam kisaran yang ketat sejak pertengahan Oktober, dengan kekhawatiran geopolitik yang berkurang namun diimbangi oleh ekspektasi kelebihan pasokan tahun depan dan prospek ekonomi yang suram dari China. Regulator di China berkomitmen untuk mengambil langkah lebih lanjut dalam mendukung ekonomi mereka, yang merupakan pengimpor minyak terbesar di dunia.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada harga minyak Brent dan WTI?A
Harga minyak Brent diperdagangkan di atas $74 per barel, sementara WTI berada di dekat $71 per barel.Q
Siapa yang mengusulkan penurunan batas harga minyak Rusia?A
Janet Yellen mengusulkan penurunan batas harga minyak Rusia dari $60 per barel.Q
Apa yang dijanjikan oleh otoritas China untuk mendukung ekonominya?A
Otoritas China berjanji untuk mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk mendukung perekonomian mereka.Q
Mengapa sanksi terhadap minyak Rusia menjadi penting?A
Sanksi terhadap minyak Rusia penting untuk membatasi akses pendanaan bagi perang di Ukraina.Q
Apa dampak dari kebijakan luar negeri Trump terhadap pasar minyak?A
Kebijakan luar negeri Trump dapat mempengaruhi pasar minyak melalui sanksi terhadap negara-negara penghasil minyak seperti Iran.