Courtesy of Forbes
AI Jesus adalah sebuah proyek yang menggabungkan teknologi dan agama, di mana pengunjung sebuah gereja di Swiss dapat berbicara dengan avatar Yesus yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI). Proyek ini, yang disebut "Deus in Machina," bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana teknologi dapat berperan dalam agama. Selama dua bulan, lebih dari 900 orang berinteraksi dengan AI Jesus, yang memberikan nasihat dan kata-kata penghiburan dalam berbagai bahasa. Meskipun banyak yang merasa terinspirasi, ada juga kritik yang menyatakan bahwa penggunaan AI dalam konteks spiritual bisa dianggap sebagai penodaan.
Beberapa pengunjung bertanya tentang isu-isu dalam Gereja Katolik, seperti perubahan yang terjadi dan pertanyaan tentang peran perempuan sebagai imam. Meskipun banyak yang positif, beberapa orang merasa tidak nyaman dengan ide mengobrol dengan AI dalam pengaturan yang biasanya digunakan untuk pengakuan dosa. Para pengembang proyek ini kini sedang menganalisis umpan balik dari pengunjung untuk memahami lebih baik bagaimana teknologi dapat berinteraksi dengan tema spiritual dan tantangan etis yang muncul.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu AI Jesus?A
AI Jesus adalah avatar yang menggunakan kecerdasan buatan untuk berinteraksi dengan pengunjung di gereja.Q
Siapa yang mengembangkan AI Jesus?A
AI Jesus dikembangkan oleh tim di Lucerne University of Applied Sciences and Arts, termasuk Aljosa Smolic dan Marco Schmid.Q
Apa tujuan dari proyek AI Jesus?A
Tujuan dari proyek AI Jesus adalah untuk mengeksplorasi peran teknologi dalam agama dan bagaimana interaksi ini dapat mempengaruhi pengalaman spiritual.Q
Bagaimana reaksi pengunjung terhadap AI Jesus?A
Reaksi pengunjung bervariasi, dengan banyak yang merasa terinspirasi dan terlibat, meskipun ada juga kritik yang menyatakan bahwa ini adalah bentuk penistaan.Q
Apa kritik yang muncul terkait penggunaan AI dalam konteks agama?A
Kritik muncul terkait dengan penggambaran sakralitas pengakuan dosa dan kekhawatiran tentang penggunaan teknologi dalam konteks spiritual.