Courtesy of YahooFinance
Pasar Asia diperkirakan akan menghadapi tantangan di akhir pekan ini karena meningkatnya imbal hasil obligasi AS dan penguatan dolar. Investor cenderung mengurangi risiko karena berbagai faktor yang mempengaruhi negara-negara berkembang. Meskipun China mengumumkan rencana untuk memperluas defisit anggaran dan melonggarkan kebijakan moneter, dampak dari kenaikan suku bunga yang agresif di Brasil memberikan reaksi yang beragam. Saham-saham di China dan Hong Kong mengalami kenaikan yang kuat, dan jika tidak turun lebih dari 1,4% pada hari Jumat, saham-saham blue chip China akan mencatat kenaikan mingguan ketiga berturut-turut.
Di sisi lain, Wall Street mengalami penurunan setelah lonjakan yang mengejutkan sebelumnya, dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq menunjukkan penurunan. Sementara itu, sentimen pasar global menunjukkan sinyal campur aduk, dengan beberapa bank sentral melakukan pemotongan suku bunga. Untuk hari Jumat, data penting yang akan dirilis termasuk inflasi grosir India dan survei sentimen bisnis di Jepang. Secara keseluruhan, investor mungkin merasa lega karena akhir pekan sudah dekat, meskipun pasar menunjukkan banyak ketidakpastian.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang mempengaruhi pasar Asia saat ini?A
Pasar Asia dipengaruhi oleh kenaikan yield obligasi AS dan dolar yang lebih kuat.Q
Bagaimana reaksi pasar terhadap kebijakan moneter China?A
Kebijakan moneter China, termasuk defisit anggaran dan pelonggaran, umumnya disambut baik oleh pasar.Q
Apa yang terjadi dengan yield obligasi China?A
Yield obligasi China mengalami penurunan dan mencapai level terendah yang belum pernah terjadi sebelumnya.Q
Apa yang diharapkan dari laporan inflasi grosir India?A
Laporan inflasi grosir India diharapkan menunjukkan penurunan sedikit menjadi 2,2% pada basis tahunan.Q
Siapa yang memberikan pidato yang dapat mempengaruhi nilai tukar dolar Australia dan peso Filipina?A
Pidato dari Sarah Hunter, Asisten Gubernur RBA, dan Eli Remolona, Gubernur bank sentral Filipina, dapat mempengaruhi nilai tukar.