Rangkuman Berita: CFPB menetapkan aturan yang membatasi biaya overdraft sebesar Rp 82.22 ribu ($5) .

Biro Perlindungan Keuangan Konsumen (CFPB) baru saja mengeluarkan aturan baru yang membatasi biaya yang dapat dikenakan bank kepada nasabah untuk overdraft, yaitu saat saldo rekening kurang dari nol. Aturan ini mengharuskan bank besar dan serikat kredit untuk hanya mengenakan biaya sebesar Rp 82.22 ribu ($5) untuk overdraft, atau biaya yang tidak lebih tinggi dari biaya penyediaan perlindungan overdraft. Saat ini, bank biasanya mengenakan biaya antara Rp 493.35 ribu ($30) hingga Rp 575.58 ribu ($35) . CFPB berpendapat bahwa biaya yang tinggi ini merugikan banyak nasabah, terutama yang berpenghasilan rendah, dan mereka ingin mengurangi biaya yang dianggap tidak adil ini. Namun, beberapa kelompok industri perbankan menentang aturan ini dan berpendapat bahwa CFPB tidak memiliki wewenang untuk mengatur rencana overdraft. Mereka khawatir aturan ini akan mengurangi akses nasabah terhadap produk keuangan yang mereka butuhkan. Beberapa bank sudah mulai mengurangi biaya overdraft mereka sebagai respons terhadap tekanan dari regulator dan konsumen. Dengan aturan baru ini, CFPB memperkirakan bahwa nasabah dapat menghemat hingga Rp 82.22 triliun ($5 miliar) setiap tahun.