Courtesy of TechCrunch
Evinced adalah perusahaan yang menyediakan alat untuk memastikan perangkat lunak dapat diakses oleh semua orang, termasuk mereka yang memiliki disabilitas. Perusahaan ini baru saja mengumpulkan dana sebesar Rp 904.48 miliar ($55 juta) untuk memperluas operasinya ke Eropa, di mana peraturan aksesibilitas baru akan mulai berlaku. Alat Evinced membantu para pengembang untuk memeriksa dan memperbaiki masalah aksesibilitas secara langsung saat mereka membuat antarmuka pengguna, sehingga tidak perlu menunggu tinjauan bulanan. CEO Evinced, Navin Thadani, menyatakan bahwa banyak perusahaan besar sudah menjadi pelanggan mereka, dan pendekatan mereka yang terintegrasi dengan proses pengembangan yang ada membuat mereka berbeda dari perusahaan lain yang hanya memberikan saran.
Evinced berencana menggunakan dana yang baru diperoleh untuk tiga area utama: penelitian dan pengembangan produk AI yang fokus pada aksesibilitas, mendukung pelanggan yang sudah ada, dan memperluas ke pasar Eropa. Dengan adanya peraturan baru yang mengharuskan semua aset bisnis di Eropa untuk dapat diakses, Evinced melihat peluang besar untuk pertumbuhan. Mereka percaya bahwa semakin banyak perusahaan yang menyadari pentingnya aksesibilitas, bukan hanya karena hukum, tetapi juga karena itu adalah ide yang baik untuk bisnis.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu Evinced?A
Evinced adalah perusahaan yang menyediakan alat untuk memastikan aksesibilitas dalam pengembangan perangkat lunak.Q
Mengapa Evinced mengumpulkan dana sebesar $55 juta?A
Evinced mengumpulkan dana sebesar $55 juta untuk mendukung ekspansi ke Eropa dan pengembangan produk baru.Q
Apa yang dimaksud dengan EAA?A
EAA adalah singkatan dari European Accessibility Act, yang mengharuskan semua aset bisnis di Eropa untuk dapat diakses.Q
Siapa Navin Thadani?A
Navin Thadani adalah CEO dan pendiri Evinced yang menekankan pentingnya integrasi alat aksesibilitas.Q
Mengapa aksesibilitas menjadi penting dalam pengembangan perangkat lunak?A
Aksesibilitas menjadi penting karena regulasi baru dan kesadaran publik yang meningkat tentang isu akses bagi penyandang disabilitas.