Courtesy of YahooFinance
Amerika Serikat mengubah proyeksi pasar minyaknya untuk tahun depan, dari surplus menjadi defisit kecil. Menurut laporan dari Energy Information Administration (EIA), konsumsi minyak global diperkirakan akan melebihi produksi sebanyak 100.000 barel per hari pada tahun 2025. Ini berbeda dengan prediksi bulan lalu yang memperkirakan surplus 300.000 barel per hari. Perubahan ini terjadi setelah OPEC dan sekutunya menunda peningkatan pasokan selama tiga bulan, yang diharapkan akan memperketat pasar.
Baca juga: Minyak Menguat seiring Prospek Pasar yang Lebih Ketat di AS Mengimbangi Kekhawatiran Pertumbuhan
Namun, pandangan AS ini bertentangan dengan International Energy Agency (IEA) yang memperkirakan surplus 1 juta barel per hari pada tahun 2025. Investor sedang memperhatikan keseimbangan pasar untuk tahun depan, karena permintaan yang lemah dan peningkatan produksi di luar OPEC membuat harga minyak tetap stabil. Selain itu, Arab Saudi juga menurunkan harga minyak untuk pembeli di Asia, menunjukkan bahwa prospek pasar semakin melemah.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diharapkan oleh EIA untuk pasar minyak pada tahun 2025?A
EIA memperkirakan bahwa konsumsi minyak global akan melebihi output sebesar 100.000 barel per hari pada tahun 2025.Q
Bagaimana OPEC mempengaruhi prakiraan pasar minyak?A
OPEC memutuskan untuk menunda peningkatan pasokan selama tiga bulan, yang diharapkan akan memperketat pasar minyak.Q
Apa yang terjadi dengan harga minyak setelah Arab Saudi memotong harga untuk pembeli di Asia?A
Setelah pemotongan harga oleh Arab Saudi, sentimen pasar menjadi lebih bearish, menunjukkan prospek yang melemah.Q
Mengapa investor memperhatikan keseimbangan pasar minyak tahun depan?A
Investor memperhatikan keseimbangan pasar karena permintaan yang lemah dan produksi yang meningkat di luar OPEC.Q
Apa perbedaan antara prakiraan EIA dan IEA mengenai surplus minyak?A
EIA memprediksi defisit kecil, sementara IEA memperkirakan surplus sebesar 1 juta barel per hari.