Analisis - China siap untuk berutang lebih dalam untuk mengatasi tarif Trump
Courtesy of YahooFinance

Rangkuman Berita: Analisis - China siap untuk berutang lebih dalam untuk mengatasi tarif Trump

YahooFinance
DariĀ YahooFinance
10 Desember 2024 pukul 14.42 WIB
70 dibaca
Share
Pemerintah China baru-baru ini mengumumkan perubahan besar dalam kebijakan ekonomi mereka untuk menghadapi dampak tarif perdagangan yang diharapkan dari Amerika Serikat. Dalam pernyataan yang lebih mendukung pertumbuhan, mereka berencana untuk menerapkan kebijakan moneter yang lebih longgar dan langkah fiskal yang lebih proaktif. Hal ini dilakukan karena pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dapat membuat utang semakin sulit untuk dikelola. Meskipun ada kekhawatiran tentang utang yang meningkat, para pemimpin China tampaknya lebih memilih untuk fokus pada pertumbuhan ekonomi daripada risiko finansial dalam jangka pendek. Selain itu, China berencana untuk meningkatkan konsumsi sebagai langkah utama untuk mendorong pertumbuhan di tahun 2025. Mereka berkomitmen untuk melakukan penyesuaian yang tidak biasa untuk meningkatkan konsumsi dan fokus pada sektor-sektor seperti manufaktur teknologi tinggi. Meskipun ada beberapa langkah yang telah diambil, seperti subsidi untuk pembelian barang, masih ada ketidakpastian tentang kebijakan tambahan yang akan diterapkan untuk mendorong permintaan. Para analis percaya bahwa meningkatkan konsumsi akan menjadi kunci untuk memperbaiki efektivitas kebijakan moneter di China.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dinyatakan oleh Politburo Tiongkok mengenai kebijakan moneter?
A
Politburo Tiongkok menyatakan bahwa mereka siap untuk menerapkan stimulus yang diperlukan untuk mengatasi dampak tarif perdagangan AS.
Q
Mengapa Tiongkok beralih dari kebijakan 'prudent' ke 'moderately loose'?
A
Tiongkok beralih ke kebijakan 'moderately loose' karena pertumbuhan yang lebih lambat membuat utang semakin sulit untuk dikelola.
Q
Apa dampak dari tarif perdagangan yang diancam oleh Donald Trump?
A
Tarif perdagangan yang diancam oleh Donald Trump dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan mendorong mereka untuk mengambil langkah-langkah stimulus lebih lanjut.
Q
Apa yang menjadi fokus utama stimulus ekonomi Tiongkok ke depan?
A
Fokus utama stimulus ekonomi Tiongkok ke depan adalah pada peningkatan konsumsi, manufaktur teknologi tinggi, dan pengendalian risiko.
Q
Bagaimana kondisi permintaan rumah tangga di Tiongkok saat ini?
A
Kondisi permintaan rumah tangga di Tiongkok saat ini lemah, yang menjadi risiko utama bagi pertumbuhan ekonomi.

Rangkuman Berita Serupa

Xi China berjanji akan menerapkan kebijakan ekonomi yang lebih proaktif pada tahun 2025.YahooFinance
Bisnis
3 bulan lalu
88 dibaca
Xi China berjanji akan menerapkan kebijakan ekonomi yang lebih proaktif pada tahun 2025.
Eksklusif - China merencanakan penerbitan obligasi treasury khusus senilai Rp 6.76 quadriliun ($411 miliar)  tahun depan, kata sumber.YahooFinance
Bisnis
4 bulan lalu
66 dibaca
Eksklusif - China merencanakan penerbitan obligasi treasury khusus senilai Rp 6.76 quadriliun ($411 miliar) tahun depan, kata sumber.
Eksklusif - China merencanakan defisit anggaran rekor sebesar 4% dari PDB pada tahun 2025, kata sumber.YahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
104 dibaca
Eksklusif - China merencanakan defisit anggaran rekor sebesar 4% dari PDB pada tahun 2025, kata sumber.
China Mungkin Akan Terus Mendorong Konsumsi Tanpa Stimulus BesarYahooFinance
Bisnis
4 bulan lalu
41 dibaca
China Mungkin Akan Terus Mendorong Konsumsi Tanpa Stimulus Besar
China Akan Terus Mendorong Konsumsi Tanpa Stimulus BesarYahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
124 dibaca
China Akan Terus Mendorong Konsumsi Tanpa Stimulus Besar
Regulator Tiongkok Berjanji untuk Menstabilkan Pasar Properti dan SahamYahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
91 dibaca
Regulator Tiongkok Berjanji untuk Menstabilkan Pasar Properti dan Saham
China menunjukkan bahwa mereka siap untuk meningkatkan dukungan bagi perekonomian seiring dengan ancaman tarif Trump.YahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
77 dibaca
China menunjukkan bahwa mereka siap untuk meningkatkan dukungan bagi perekonomian seiring dengan ancaman tarif Trump.