Courtesy of YahooFinance
Pemerintah China baru-baru ini mengumumkan perubahan besar dalam kebijakan ekonomi mereka untuk menghadapi dampak tarif perdagangan yang diharapkan dari Amerika Serikat. Dalam pernyataan yang lebih mendukung pertumbuhan, mereka berencana untuk menerapkan kebijakan moneter yang lebih longgar dan langkah fiskal yang lebih proaktif. Hal ini dilakukan karena pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dapat membuat utang semakin sulit untuk dikelola. Meskipun ada kekhawatiran tentang utang yang meningkat, para pemimpin China tampaknya lebih memilih untuk fokus pada pertumbuhan ekonomi daripada risiko finansial dalam jangka pendek.
Selain itu, China berencana untuk meningkatkan konsumsi sebagai langkah utama untuk mendorong pertumbuhan di tahun 2025. Mereka berkomitmen untuk melakukan penyesuaian yang tidak biasa untuk meningkatkan konsumsi dan fokus pada sektor-sektor seperti manufaktur teknologi tinggi. Meskipun ada beberapa langkah yang telah diambil, seperti subsidi untuk pembelian barang, masih ada ketidakpastian tentang kebijakan tambahan yang akan diterapkan untuk mendorong permintaan. Para analis percaya bahwa meningkatkan konsumsi akan menjadi kunci untuk memperbaiki efektivitas kebijakan moneter di China.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dinyatakan oleh Politburo Tiongkok mengenai kebijakan moneter?A
Politburo Tiongkok menyatakan bahwa mereka siap untuk menerapkan stimulus yang diperlukan untuk mengatasi dampak tarif perdagangan AS.Q
Mengapa Tiongkok beralih dari kebijakan 'prudent' ke 'moderately loose'?A
Tiongkok beralih ke kebijakan 'moderately loose' karena pertumbuhan yang lebih lambat membuat utang semakin sulit untuk dikelola.Q
Apa dampak dari tarif perdagangan yang diancam oleh Donald Trump?A
Tarif perdagangan yang diancam oleh Donald Trump dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan mendorong mereka untuk mengambil langkah-langkah stimulus lebih lanjut.Q
Apa yang menjadi fokus utama stimulus ekonomi Tiongkok ke depan?A
Fokus utama stimulus ekonomi Tiongkok ke depan adalah pada peningkatan konsumsi, manufaktur teknologi tinggi, dan pengendalian risiko.Q
Bagaimana kondisi permintaan rumah tangga di Tiongkok saat ini?A
Kondisi permintaan rumah tangga di Tiongkok saat ini lemah, yang menjadi risiko utama bagi pertumbuhan ekonomi.