Eksklusif - China merencanakan defisit anggaran rekor sebesar 4% dari PDB pada tahun 2025, kata sumber.
Courtesy of YahooFinance

Rangkuman Berita: Eksklusif - China merencanakan defisit anggaran rekor sebesar 4% dari PDB pada tahun 2025, kata sumber.

YahooFinance
DariĀ YahooFinance
17 Desember 2024 pukul 11.48 WIB
103 dibaca
Share
Pemerintah China telah memutuskan untuk meningkatkan defisit anggaran menjadi 4% dari produk domestik bruto (PDB) pada tahun depan, yang merupakan yang tertinggi dalam sejarah. Meskipun defisit meningkat, target pertumbuhan ekonomi tetap sekitar 5%. Keputusan ini diambil dalam rangka menghadapi tantangan ekonomi, termasuk kemungkinan kenaikan tarif impor dari Amerika Serikat di bawah pemerintahan Donald Trump yang baru. Untuk mendukung rencana ini, China akan mengeluarkan lebih banyak obligasi khusus dan menerapkan kebijakan moneter yang lebih longgar.
Ekonomi China saat ini menghadapi berbagai masalah, seperti krisis properti, utang pemerintah yang tinggi, dan permintaan konsumen yang lemah. Jika tarif impor AS meningkat, hal ini dapat berdampak negatif pada ekspor China yang bernilai lebih dari Rp 6.58 quadriliun ($400 miliar) per tahun. Para analis memperkirakan bahwa China akan bergantung pada stimulus fiskal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan mungkin juga mempertimbangkan untuk melemahkan nilai yuan guna mengurangi dampak dari tarif tersebut.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang disepakati oleh pemimpin Tiongkok terkait defisit anggaran?
A
Pemimpin Tiongkok sepakat untuk meningkatkan defisit anggaran menjadi 4% dari PDB untuk tahun depan.
Q
Berapa target pertumbuhan ekonomi Tiongkok untuk tahun 2024?
A
Target pertumbuhan ekonomi Tiongkok untuk tahun 2024 adalah sekitar 5%.
Q
Apa dampak yang diharapkan dari kebijakan fiskal yang lebih proaktif?
A
Dampak yang diharapkan dari kebijakan fiskal yang lebih proaktif adalah untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang stabil dan mengatasi tantangan dari tarif AS.
Q
Siapa yang diperkirakan akan kembali ke Gedung Putih dan bagaimana pengaruhnya terhadap Tiongkok?
A
Donald Trump diperkirakan akan kembali ke Gedung Putih, yang dapat mempengaruhi hubungan perdagangan dan tarif terhadap Tiongkok.
Q
Apa yang direncanakan oleh Bank Sentral Tiongkok terkait kebijakan moneter?
A
Bank Sentral Tiongkok merencanakan untuk beralih ke kebijakan moneter yang lebih longgar, dengan harapan akan ada pemotongan suku bunga dan injeksi likuiditas.

Rangkuman Berita Serupa

China diperkirakan akan mencapai target PDB 2024, tetapi tarif masih menjadi ancaman.YahooFinance
Bisnis
3 bulan lalu
106 dibaca
China diperkirakan akan mencapai target PDB 2024, tetapi tarif masih menjadi ancaman.
China Berjanji untuk Kebijakan Fiskal Proaktif, Defisit Lebih Besar untuk Mendukung PertumbuhanYahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
92 dibaca
China Berjanji untuk Kebijakan Fiskal Proaktif, Defisit Lebih Besar untuk Mendukung Pertumbuhan
Xi China berjanji akan menerapkan kebijakan ekonomi yang lebih proaktif pada tahun 2025.YahooFinance
Bisnis
3 bulan lalu
87 dibaca
Xi China berjanji akan menerapkan kebijakan ekonomi yang lebih proaktif pada tahun 2025.
Eksklusif - China merencanakan penerbitan obligasi treasury khusus senilai Rp 6.76 quadriliun ($411 miliar)  tahun depan, kata sumber.YahooFinance
Bisnis
4 bulan lalu
66 dibaca
Eksklusif - China merencanakan penerbitan obligasi treasury khusus senilai Rp 6.76 quadriliun ($411 miliar) tahun depan, kata sumber.
Kementerian Keuangan China Berjanji Akan Meningkatkan dan Mempercepat Pengeluaran pada Tahun 2025YahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
92 dibaca
Kementerian Keuangan China Berjanji Akan Meningkatkan dan Mempercepat Pengeluaran pada Tahun 2025
Regulator Tiongkok Berjanji untuk Menstabilkan Pasar Properti dan SahamYahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
90 dibaca
Regulator Tiongkok Berjanji untuk Menstabilkan Pasar Properti dan Saham