
CEO Nvidia Jensen Huang menekankan pentingnya pasar China bagi perusahaan setelah pemerintahan Trump melarang penjualan chip AI H20 ke negara tersebut. Larangan ini menyebabkan saham Nvidia anjlok hampir 7%, mengakibatkan kerugian nilai pasar lebih dari USRp 2.43 quadriliun ($148 miliar) . Chip H20 dirancang khusus untuk pasar China, dan larangan ini menjadi pukulan besar bagi Nvidia yang mengandalkan China sebagai salah satu pasar terbesarnya.
Selain Nvidia, saham perusahaan chip lainnya seperti AMD, Broadcom, dan Micron juga mengalami penurunan signifikan. Pemerintahan AS sudah lama melarang penjualan chip AI ke China sejak masa pemerintahan Joe Biden, namun larangan terbaru dari Trump juga mencakup chip yang kurang canggih seperti H20. Hal ini semakin memperketat akses China terhadap teknologi chip canggih dari AS.
Permintaan terhadap chip H20 dari perusahaan teknologi besar China seperti Tencent, Alibaba, dan ByteDance meningkat pesat sebelum larangan ini diberlakukan. Meskipun chip H20 tidak secanggih chip Nvidia lainnya, chip ini mampu bersaing pada tahap inferensi dalam model AI. Upaya negosiasi Huang dengan Trump untuk mencabut larangan ini tampaknya tidak berhasil, menambah tantangan bagi Nvidia dalam mempertahankan bisnisnya di China.