Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Sains

Terobosan dalam Neurosains: Meningkatkan Kecerdasan Otak dan Mendukung Penuaan Sehat

Share

Para ilmuwan Tiongkok melakukan penelitian inovatif yang mengungkap cara meningkatkan kecerdasan otak melalui teknologi mutakhir serta menemukan rahasia penuaan sehat melalui studi DNA tikus molerat tidak berbulu.

20 Okt 2025, 12.20 WIB

5 Cara Sederhana Tingkatkan Daya Ingat untuk Kecerdasan Otak Lebih Optimal

5 Cara Sederhana Tingkatkan Daya Ingat untuk Kecerdasan Otak Lebih Optimal
Tingkat kecerdasan otak bukanlah sesuatu yang tetap dan bisa ditingkatkan dengan kebiasaan pembelajaran yang tepat. Salah satu cara yang efektif adalah dengan selalu belajar hal baru dan melatih kemampuan berpikir logika dalam kehidupan sehari-hari. Dalam artikel ini, Jeff Haden memaparkan lima metode berbasis ilmu saraf yang sederhana namun ampuh untuk meningkatkan daya ingat, yang erat kaitannya dengan kecerdasan otak. Metode ini juga tidak memakan banyak waktu sehingga mudah diterapkan oleh siapa saja. Salah satu metode yang disarankan adalah mengucapkan informasi dengan suara lantang karena hal ini membantu memisahkan informasi tersebut dari pikiran biasa dan menjadikannya lebih berkesan. Studi ilmiah mendukung manfaat ini untuk memperkuat daya ingat. Cara lain adalah mengingat kembali peristiwa atau informasi secara mental selama 40 detik, metode bertanya pada diri sendiri tentang ingatan tertentu, serta memberi waktu istirahat sejenak seperti meditasi atau hanya memejamkan mata untuk meningkatkan kemampuan mengingat. Akhirnya, tidur yang nyenyak sangat penting untuk proses penguatan ingatan. Orang yang belajar sebelum tidur dan mengulang materi keesokan harinya terbukti memiliki daya ingat jangka panjang yang lebih baik hingga 50%. Kebiasaan ini akan sangat membantu dalam meningkatkan kecerdasan otak secara keseluruhan.
20 Okt 2025, 12.03 WIB

Ilmuwan China Tangkap Proses Millisecond 'Kiss and Run' Otak Pertama di Dunia

Ilmuwan China Tangkap Proses Millisecond 'Kiss and Run' Otak Pertama di Dunia
Para ilmuwan dari China berhasil menangkap proses komunikasi antar neuron yang dinamakan 'kiss-shrink-run' dengan kamera pertama di dunia yang mampu merekam dalam resolusi nanometer dan kecepatan milidetik. Proses ini adalah cara vesikel sinaptik melepaskan neurotransmiter di otak kita. Teknologi yang digunakan adalah cryogenic electron microscopy yang memungkinkan para peneliti membekukan detik-detik neurotransmisi secara sangat cepat dan detail. Ini adalah terobosan karena sebelum ini teknologi belum mampu menangkap perubahan cepat dan kecil dalam neuron. Penemuan ini memecahkan misteri yang sudah berlangsung selama 50 tahun di bidang neuroscience, yakni bagaimana tepatnya vesikel sinaptik melakukan pelepasan neurotransmiter yang terjadi dalam hitungan milidetik dan pada ukuran yang sangat kecil. Studi ini dipimpin oleh para ahli dari University of Science and Technology of China dan Shenzhen Institutes of Advanced Technology, yang merupakan bagian dari Chinese Academy of Sciences. Hasil penelitian mereka diterbitkan di jurnal ilmiah terkemuka Science. Penemuan ini bukan hanya penting untuk memahami cara kerja otak, tetapi juga membuka peluang pengembangan terapi yang lebih baik untuk penyakit otak dan gangguan neurologis di masa depan dengan cara mengamati proses yang sebelumnya tidak mungkin dilihat langsung.
20 Okt 2025, 11.00 WIB

Rahasia Panjang Umur Tikus Tanpa Rambut Bisa Jadi Kunci Terapi Anti-Aging

Rahasia Panjang Umur Tikus Tanpa Rambut Bisa Jadi Kunci Terapi Anti-Aging
Para ilmuwan dari Tongji University di Shanghai melakukan penelitian untuk memahami mengapa naked mole-rats bisa hidup sangat lama, hingga 37 tahun, padahal ukurannya kecil. Mereka fokus pada protein yang terkait dengan perbaikan DNA, yang mereka temukan memiliki versi khusus pada tikus ini. Penelitian ini menemukan bahwa versi modifikasi protein ini juga terdapat dalam tubuh manusia, dan saat diujicobakan pada lalat serta tikus, protein ini membantu mengurangi kerusakan genetik yang biasanya terjadi selama proses penuaan. Hasilnya sangat menggembirakan karena tak hanya mengurangi kerusakan DNA, tapi juga memperpanjang umur lalat dan tikus tersebut. Ini menunjukkan potensi terapi baru yang bisa digunakan untuk memperbaiki kesehatan dan memperpanjang usia manusia. Temuan ini diterbitkan secara resmi di jurnal ilmiah bergengsi Science pada tanggal 9 Oktober, menjadi bukti bahwa penelitian ini sudah melalui proses peer-review dan mendapat pengakuan dunia ilmiah. Dengan terus dikembangkan, terapi yang terinspirasi dari mekanisme luar biasa naked mole-rats ini berpotensi menjadi langkah besar dalam dunia kedokteran untuk mengatasi penuaan dan penyakit terkait usia manusia.
20 Okt 2025, 07.00 WIB

Bagian Otak Terputus Tunjukkan Gelombang Mirip Tidur Meski Pasien Terjaga

Bagian Otak Terputus Tunjukkan Gelombang Mirip Tidur Meski Pasien Terjaga
Beberapa anak dengan epilepsi berat menjalani operasi hemisferotomi yang memisahkan bagian otak yang menjadi sumber kejang dari bagian lain di otak. Setelah operasi, jaringan otak yang diputus tetap ada di tengkorak dan mendapatkan darah, tetapi tidak terkoneksi secara elektrik dengan bagian otak lain. Para peneliti ingin tahu apakah bagian otak yang terputus ini masih menunjukkan tanda-tanda kesadaran atau kemampuan berfungsi seperti bagian otak yang tersambung. Mereka menggunakan EEG untuk melihat aktivitas elektrik otak anak-anak sebelum dan setelah operasi. Hasilnya menunjukkan area otak yang dipisahkan menunjukkan pola gelombang lambat, atau gelombang delta, yang biasanya muncul saat tidur nyenyak. Padahal, anak-anak saat itu sedang terjaga dan bagian otak lainnya menunjukkan pola aktivitas otak seperti saat sadar. Pola gelombang lambat ini bertahan lama, bahkan sampai bertahun-tahun setelah operasi. Hal yang sama juga ditemukan pada jaringan otak yang rusak akibat stroke atau trauma kepala, sehingga pola ini bisa jadi cara otak melindungi diri atau beradaptasi. Temuan ini menambah pemahaman tentang bagaimana kesadaran dan ketidaksadaran terlihat dalam aktivitas otak. Namun, masih banyak yang harus dipelajari tentang bagaimana otak menjaga keseimbangan dan fungsi setelah cedera atau isolasi bagian jaringan otak.

Baca Juga

  • Kemajuan Terkini dalam Komputasi Kuantum: Pencapaian Google dan Dampaknya pada Industri

  • Kemajuan dalam Fisika Teoritis: Wawasan Baru tentang Alam Dasar Alam Semesta

  • Sampah Luar Angkasa yang Mempengaruhi Bumi Menimbulkan Kekhawatiran Global

  • Implan Mata Berbasis AI Canggih Mengembalikan Penglihatan pada Pasien Buta

  • Kemajuan Penyimpanan Energi dan Mikrogrids Mendorong Revolusi Energi