Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Bisnis

China Maju dalam Industri Semikonduktor untuk Mengurangi Ketergantungan Asing

Share

China berupaya mengurangi ketergantungan pada mesin pembuatan chip asing dengan langkah strategis dan investasi dalam teknologi semikonduktor sendiri, termasuk peningkatan kapasitas produksi dan pengembangan startup lokal.

23 Okt 2025, 05.20 WIB

NextSilicon Kembangkan CPU RISC-V untuk Tantang Intel, AMD, dan Nvidia

NextSilicon Kembangkan CPU RISC-V untuk Tantang Intel, AMD, dan Nvidia
NextSilicon adalah sebuah startup dari Israel yang sedang mengembangkan chip komputer terbaru bernama Maverick-2. Chip ini dirancang khusus untuk mempercepat tugas-tugas komputasi ilmiah yang membutuhkan presisi tinggi, seperti pemodelan senjata nuklir. Saat ini, chip ini sedang diuji dan mendapat perhatian dari laboratorium nasional Amerika Serikat. Seiring Nvidia mengalihkan fokusnya ke komputasi presisi rendah yang banyak digunakan dalam kecerdasan buatan, NextSilicon melihat peluang untuk mengisi celah di pasar yang sebelumnya didominasi Nvidia. Startup ini ingin menghadirkan solusi yang tidak hanya cepat dan hemat energi, tapi juga bisa langsung digunakan tanpa perlu mengubah software yang ada. Selain mengembangkan chip inti Maverick-2, NextSilicon juga mengumumkan tengah membuat sebuah perangkat tambahan berupa CPU yang menggunakan teknologi RISC-V. Teknologi ini merupakan standar terbuka yang mulai dipakai oleh perusahaan besar seperti Nvidia dan Broadcom, dan menjadi pesaing dari standar-propitiary seperti Arm. Saat ini CPU itu masih dalam tahap pengujian, sedangkan chip Maverick-2 sudah mulai diproduksi. Sandia National Laboratories telah melakukan evaluasi selama tiga tahun terhadap prototipe NextSilicon, dan hasilnya sangat menjanjikan, khususnya karena efisiensinya tanpa perlu mengubah program perangkat lunak secara besar-besaran. Dengan dukungan pendanaan sebesar 300 juta dolar AS, NextSilicon berharap teknologi mereka bisa menjadi alternatif kuat bagi perusahaan besar yang selama ini mendominasi pasar chip komputer untuk tugas ilmiah dan pertahanan. Hal ini bisa mengubah peta persaingan di industri semikonduktor dunia.
19 Okt 2025, 09.00 WIB

AMIES Technology: Harapan Baru China dalam Teknologi Litografi Chip Canggih

AMIES Technology: Harapan Baru China dalam Teknologi Litografi Chip Canggih
China saat ini masih mengalami kesulitan besar dalam mengembangkan teknologi litografi canggih yang sangat penting untuk pembuatan chip yang modern dan efisien. Teknologi ini sangat dibutuhkan, namun negara ini belum bisa mengakses mesin litografi terbaik dari perusahaan Belanda, ASML, akibat pembatasan ekspor yang diberlakukan oleh Amerika Serikat. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan baru bernama AMIES Technology didirikan pada bulan Februari sebagai cabang dari perusahaan litografi milik negara, Shanghai Micro Electronics Equipment (SMEE). AMIES bertujuan untuk mempercepat komersialisasi peralatan litografi, meningkatkan kemampuan lokal dalam memproduksi alat-alat penting untuk industri chip. AMIES Technology baru-baru ini menampilkan berbagai produk litografi mereka yang canggih dalam pameran besar di Shenzhen, termasuk mesin litografi untuk semikonduktor compound, sistem annealing laser, serta alat inspeksi dan solusi untuk kemasan chip. Ini menunjukkan usaha serius China dalam membangun ekosistem semikonduktor yang lebih mandiri. Walaupun SMEE sangat andal dalam proses back-end seperti kemasan chip, mereka masih tertinggal dalam produksi alat litografi untuk front-end yang lebih rumit dan canggih. Hingga saat ini, teknologi litografi mereka hanya mampu memproduksi chip dengan node sekitar 90 nanometer atau yang lebih besar, dan klaim untuk teknologi 28 nanometer masih belum terkonfirmasi. Keberadaan AMIES Technology memberikan optimisme baru bagi industri semikonduktor China yang ingin mengurangi ketergantungan pada teknologi asing. Meski masih banyak tantangan, langkah ini dapat membantu mempercepat pengembangan peralatan litografi yang lebih canggih dan membuka jalan bagi kemajuan teknologi chip dalam negeri.
17 Okt 2025, 14.52 WIB

Micron Hentikan Jual Chip Server ke Tiongkok Tapi Terus Jual ke Otomotif

Micron Hentikan Jual Chip Server ke Tiongkok Tapi Terus Jual ke Otomotif
Micron Technology, perusahaan pembuat chip memory asal Amerika Serikat, memutuskan untuk berhenti mengirim chip memori server ke pusat data di Tiongkok. Keputusan ini menyusul larangan pemerintah Tiongkok terhadap produk Micron dalam infrastruktur penting sejak tahun 2023. Larangan ini dianggap sebagai balasan dari Tiongkok atas pembatasan yang dikenakan Amerika Serikat untuk memperlambat kemajuan teknologi semikonduktor di Tiongkok. Beberapa perusahaan lain seperti Nvidia dan Intel juga menghadapi tuduhan dari pihak Tiongkok, tetapi tidak sampai ada tindakan resmi seperti Micron. Meski menghentikan penjualan untuk sektor pusat data, Micron tetap menjual chipnya kepada pelanggan di sektor otomotif dan smartphone di Tiongkok. Salah satu pelanggan besar mereka yang masih aktif adalah Lenovo, yang memiliki operasi data center di luar Tiongkok. Micron melaporkan bahwa pendapatan dari penjualan di pasar Tiongkok mencapai 3,4 miliar dolar AS atau sekitar 12 persen dari total pendapatan perusahaan pada tahun keuangan terakhir. Ini menunjukkan pentingnya pasar Tiongkok bagi bisnis Micron meskipun ada hambatan regulasi. Ke depan, Micron kemungkinan akan lebih fokus pada sektor otomotif dan smartphone di pasar Tiongkok sambil beradaptasi dengan situasi geopolitik yang kompleks dan mempertahankan penjualan di area lain sebagai strategi bisnis untuk tetap bertahan.
16 Okt 2025, 20.00 WIB

Ketegangan di Pabrik Nexperia Dongguan: Karyawan Terjebak Konflik Politikal

Ketegangan di Pabrik Nexperia Dongguan: Karyawan Terjebak Konflik Politikal
Pabrik Nexperia di Dongguan, China, sedang menghadapi masalah karena konflik antara manajemen Belanda dan pemilik China, Wingtech Technology. Para pekerja merasa bingung karena tidak mendapat informasi resmi tentang situasi ini, sementara perubahan jadwal kerja sudah mulai diberlakukan. Meskipun operasi pabrik tampak normal, para staf menyadari adanya ketegangan antara manajemen Belanda dan pemilik China yang membuat suasana kerja menjadi tidak nyaman dan mempengaruhi moral pekerja. Beberapa karyawan berencana untuk berhenti bekerja setelah menerima bonus tahunan mereka, karena ketidakpastian dan kondisi kerja yang memburuk membuat mereka merasa tidak aman dan kurang dihargai. Dongguan adalah lokasi utama yang memproduksi sekitar 70 persen dari total output tahunan Nexperia, sehingga kondisi di pabrik ini menjadi sangat penting bagi kelangsungan perusahaan. Baru-baru ini, pemerintah Belanda mengambil alih manajemen Nexperia dan menggantikan CEO asal China yang tadinya memimpin perusahaan karena alasan keamanan nasional, yang menjadi pusat perselisihan dan menyebabkan ketegangan di pabrik.
15 Okt 2025, 19.06 WIB

Startup Vertical Semiconductor Kembangkan Chip Vertikal untuk Hemat Listrik di Pusat Data AI

Startup Vertical Semiconductor Kembangkan Chip Vertikal untuk Hemat Listrik di Pusat Data AI
Vertical Semiconductor, sebuah startup yang berasal dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), mengumumkan bahwa mereka telah berhasil mengumpulkan dana sebesar 11 juta dolar AS guna mengembangkan chip baru yang lebih efisien dalam mengelola listrik di pusat data kecerdasan buatan (AI). Pusat data AI membutuhkan daya listrik dalam jumlah sangat besar dan mengalami pemborosan energi yang besar saat mengubah tegangan tinggi dari pembangkit listrik menjadi tegangan rendah yang digunakan mikrochip, yang sebagian besar hilang sebagai panas. Ini menjadi tantangan besar dalam operasional pusat data yang terus berkembang. Vertical Semiconductor menggunakan material bernama gallium nitride (GaN), yang merupakan alternatif dari silikon, dengan inovasi transistor yang ditumpuk secara vertikal daripada disusun secara horizontal seperti chip GaN lainnya. Desain ini memungkinkan chip menjadi lebih kecil dan menghasilkan panas lebih sedikit. Dalam industri ini, beberapa perusahaan besar seperti Renesas, Infineon, dan Power Integrations juga bekerja sama dengan Nvidia dalam mengembangkan chip berbasis GaN. Namun, Vertical berharap pendekatan unik mereka dapat memberikan penghematan biaya dan efisiensi yang lebih besar kepada pemilik pusat data. Dengan rencana peluncuran prototipe dalam tahun ini dan produksi chip tahun depan, Vertical Semiconductor berambisi melakukan transformasi besar dalam teknologi chip daya yang dapat mengurangi pemborosan listrik dan meningkatkan kinerja pusat data AI secara signifikan.
15 Okt 2025, 11.25 WIB

Belanda Ambil Alih Nexperia untuk Jaga Pasokan Chip Saat Darurat

Pemerintah Belanda secara mendadak mengambil alih kendali perusahaan chip Nexperia yang sebelumnya dimiliki oleh perusahaan China, Wingtech. Tindakan ini dilakukan menggunakan undang-undang darurat yang jarang dipakai, dengan tujuan menjaga ketersediaan produk penting selama situasi darurat. Undang-undang tersebut bernama Wet beschikbaarheid goederen, yang memberikan pemerintah keleluasaan untuk membatalkan atau memblokir keputusan perusahaan demi memastikan proses produksi tetap berjalan normal tanpa hambatan strategis. Menurut pejabat Belanda, keputusan pengambilalihan ini untuk menghindari risiko bahwa produk setengah jadi dan produk jadi dari Nexperia tidak tersedia saat terjadi keadaan darurat yang bisa berdampak besar pada ekonomi dan stabilitas industri di Eropa. Meskipun kendali strategis perusahaan diambil oleh pemerintah Belanda, Wingtech melalui pihaknya menyatakan bahwa hak kepemilikannya dibatasi hanya sementara dan sedang mempertimbangkan langkah hukum untuk menanggapi pengambilalihan ini. Nexperia adalah salah satu pemasok chip utama di Eropa, terutama untuk penggunaan di kendaraan dan peralatan industri, sehingga menjaga kesinambungan produksinya dianggap krusial demi keberlangsungan berbagai sektor teknologi di Eropa.

Baca Juga

  • Inisiatif Indonesia untuk Internet Super Cepat dan Terjangkau

  • AS Meningkatkan Teknologi Militer Nuklir untuk Mengimbangi Pengaruh Tiongkok

  • Nexperia Menghadapi Tantangan di Tengah Ketegangan Teknologi China-Belanda

  • Angkatan Laut AS Mengonversi Kapal Perang menjadi Kapal Selam Nuklir Canggih untuk Mengimbangi China

  • Nexperia Menghadapi Ketegangan Teknologi di Tengah Sengketa China-Netherlands yang Mengganggu Pasokan Chip Global