Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Sains

Penemuan Arkeologi Baru Mengungkap Peradaban Kuno dan Jejak Prasejarah

Share

Penemuan arkeologis terbaru seperti pemakamkan Cleopatra dan jejak dinosaurus di Eropa memberikan wawasan mendalam tentang jaringan perdagangan kuno dan aktivitas kehidupan prasejarah, membuka pintu untuk memahami sejarah manusia dan makhluk purba.

24 Okt 2025, 18.00 WIB

Penemuan Kawah Asteroid Pertama di Tiongkok Selatan dengan Energi Dahsyat

Penemuan Kawah Asteroid Pertama di Tiongkok Selatan dengan Energi Dahsyat
Para ilmuwan baru-baru ini mengkonfirmasi keberadaan kawah tumbukan besar di provinsi Guangdong, yang terletak di bagian selatan Tiongkok. Kawah ini dinamakan kawah Jinlin dan memiliki bentuk mangkuk miring dengan diameter sekitar 900 meter. Kawah ini termasuk yang pertama ditemukan di wilayah tersebut dan menjadi penemuan penting dalam sejarah geologi nasional. Analisis menunjukkan kawah ini terbentuk sekitar 10.000 tahun lalu akibat tumbukan asteroid berukuran sekitar 30 meter. Waktu ini sangat relevan karena bersamaan dengan masa perkembangan pesat peradaban manusia, menunjukkan bahwa kejadian luar angkasa seperti ini memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan dan kehidupan. Energi yang dilepaskan oleh tumbukan ini diperkirakan setara dengan 600.000 ton TNT, yang sebanding dengan kekuatan 40 bom atom Hiroshima. Ini menunjukkan betapa besar dan dahsyatnya dampak tumbukan tersebut yang dapat menyebabkan perubahan besar pada wilayah sekitar, baik secara fisik maupun ekologis. Sebelumnya, hanya ada empat kawah tumbukan yang sudah dikonfirmasi di Tiongkok, namun semuanya berada di bagian utara dan tengah. Penemuan kawah Jinlin menjadi yang pertama di wilayah selatan dan membuka peluang baru untuk penelitian terkait dampak tumbukan asteroid di area yang sebelumnya kurang dipelajari ini. Penemuan ini dipublikasikan dalam jurnal Matter and Radiation at Extremes, yang menunjukkan pentingnya kolaborasi riset internasional dan teknologi canggih dalam mengidentifikasi jejak-jejak kejatuhan benda antariksa di Bumi. Penelitian ini juga memberikan wawasan penting dalam mengantisipasi potensi risiko tumbukan asteroid di masa depan.
22 Okt 2025, 18.20 WIB

Mikroba Hidup Dalam Batu 2 Miliar Tahun Buka Wawasan Baru Evolusi

Mikroba Hidup Dalam Batu 2 Miliar Tahun Buka Wawasan Baru Evolusi
Para peneliti menemukan mikroba hidup dalam batu kuno berusia 2 miliar tahun yang diambil dari Afrika Selatan. Penemuan ini sangat mengejutkan karena selama ini mikroba hidup hanya ditemukan dalam batu yang jauh lebih muda, sekitar 100 juta tahun. Mikroba yang ditemukan tersebut adalah makhluk asli yang hidup di dalam batu tersebut dan berevolusi dengan sangat lambat. Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan mikroba mampu bertahan dalam kondisi yang sangat lama dan ekstrem. Penelitian ini membuka kesempatan bagi para ilmuwan untuk mempelajari evolusi awal kehidupan di Bumi melalui analisis DNA dan genomik mikroba tersebut. Ini bisa memberikan pemahaman baru tentang genetika dan evolusi makhluk hidup sejak era paling awal. Selain penting untuk studi di Bumi, penemuan ini juga berdampak pada pencarian kehidupan di luar planet kita, seperti Mars. NASA yang memiliki robot Perseverance di Mars berharap dapat menemukan sampel batu dengan usia yang mirip untuk dianalisis. Penemuan mikroba ini memberikan semangat baru bagi para ilmuwan untuk mengeksplorasi lebih jauh bagaimana kehidupan bisa bertahan dan berkembang, baik di Bumi maupun kemungkinan ada kehidupan mikroba di planet lain.
21 Okt 2025, 22.10 WIB

Penemuan Jejak Kaki 270 Juta Tahun Ungkap Asal Usul Cara Jalan Mamalia

Penemuan Jejak Kaki 270 Juta Tahun Ungkap Asal Usul Cara Jalan Mamalia
Para ilmuwan internasional menemukan jejak kaki fosil yang berusia sekitar 270 juta tahun di pulau Mallorca. Jejak ini milik seekor predator mirip anjing yang disebut gorgonopsian, yang merupakan salah satu nenek moyang mamalia paling awal. Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana makhluk tersebut bergerak sebelum dinosaurus muncul. Gorgonopsian adalah makhluk berbulu taring yang berjalan dengan posisi kaki tegak di bawah tubuhnya, mirip dengan mamalia modern. Ini berbeda dengan gerakan menjalar yang biasa ditemukan pada reptil dan menunjukkan perubahan evolusi penting dalam cara makhluk vertebrata bergerak. Di dekat lokasi jejak kaki ditemukan, pada tahun 2024, para peneliti juga menemukan tulang fosil gorgonopsian tertua yang pernah ditemukan. Hewan ini diperkirakan memiliki panjang tengkorak sekitar 7 inci dan berat antara 30 sampai 40 kilogram, seukuran anjing sedang. Penemuan jejak dan tulang fosil ini sangat langka karena keduanya ditemukan di lapisan batuan yang sama, sehingga dapat dikaitkan langsung dengan hewan yang sama. Studi ini membantu memahami bagaimana predator tersebut berjalan dan berperilaku di dataran banjir kuno pada era Permian. Mallorca semakin dikenal sebagai lokasi penting dalam dunia paleontologi dengan berbagai temuan menarik seperti spesies reptil baru bernama Tramuntanasaurus. Jejak fosil seperti ini memberikan gambaran lengkap tentang kehidupan dan evolusi hewan purba yang membuka wawasan tentang sejarah panjang kehidupan di bumi.
20 Okt 2025, 06.09 WIB

Penemuan Monumen Tumulus Romawi Langka Ungkap Perpaduan Budaya di Bavaria

Penemuan Monumen Tumulus Romawi Langka Ungkap Perpaduan Budaya di Bavaria
Para arkeolog baru-baru ini menemukan sebuah monumen tumulus Romawi yang sangat besar dan jarang ditemukan di daerah Wolkertshofen, Bavaria, Jerman. Monumen ini berbentuk lingkaran batu dengan diameter sekitar 29 kaki dan memiliki ekstensi persegi di salah satu sisinya, yang mungkin dipakai sebagai tempat berdirinya patung atau stele. Penemuan ini terjadi saat pembangunan waduk penahan air hujan yang memerlukan pengawasan arkeologi karena daerah ini memiliki sejarah panjang permukiman sejak zaman kuno. Meskipun monumen ini termasuk tradisi pemakaman Romawi, ditemukan bahwa tumulus ini tidak berisi sisa-sisa manusia atau barang kuburan lain, sehingga diperkirakan sebagai cenotaph, yakni makam simbolik yang diperuntukkan bagi mereka yang dimakamkan di tempat lain. Biasanya, benda semacam ini dibuat oleh keluarga kaya untuk menunjukkan status sosial dan mengenang anggota keluarga yang meninggal jauh dari rumah. Salah satu hal menarik dari monumen ini adalah memperlihatkan campuran tradisi Romawi dan Celtic, mengingat penggunaan tumulus batu merupakan tradisi yang sudah ada sejak Zaman Perunggu dan Zaman Besi di wilayah tersebut. Dengan demikian, monumen ini menggambarkan bagaimana suku-suku lokal dan budaya Romawi saling berintegrasi dan beradaptasi di wilayah Raetia, sebuah provinsi Romawi kuno di Jerman selatan. Lokasi monumen ini berada di dekat jalan utama Romawi dan villa rustica, sebuah rumah pedesaan Romawi, yang menandakan bahwa monumen ini selain sebagai makam simbolis juga ditujukan agar dapat dilihat banyak orang. Penemuan ini sangat penting karena tumulus batu berukuran besar seperti ini amat langka di wilayah Raetia dan akan membantu para peneliti untuk memahami kehadiran dan cara hidup masyarakat Romawi di daerah ini. Secara keseluruhan, temuan ini memberikan gambaran baru tentang hubungan budaya dan sosial di Bayern pada masa Romawi dan menunjukkan bagaimana pengaruh lokal dan Romawi bisa menyatu dalam sebuah praktik budaya yang unik. Ini mendorong penelitian lebih lanjut tentang integrasi budaya di wilayah ini dan dapat membuka wawasan terhadap sejarah sosial masyarakat elite di Raetia masa itu.
17 Okt 2025, 02.57 WIB

Terowongan Rahasia dan Patung Baru Bawa Harapan Temukan Makam Cleopatra

Terowongan Rahasia dan Patung Baru Bawa Harapan Temukan Makam Cleopatra
Selama hampir dua dekade, Dr. Kathleen Martínez memimpin pencarian makam Cleopatra VII di kuil Taposiris Magna, Mesir. Proyek ini berhasil menunjukkan bahwa situs kuil kuno tersebut memiliki banyak bukti yang mengaitkannya dengan ratu terakhir Mesir, termasuk koin dan artefak lain dari zamannya. Baru-baru ini, tim arkeolog menemukan sebuah kepala patung kecil dengan ciri khas seperti hidung dan headdress yang mirip dengan gambaran Cleopatra. Jika benar, ini akan menjadi gambar kedelapan yang diketahui dari Cleopatra di dunia. Lebih jauh lagi, sebuah terowongan bawah tanah yang mengarah ke laut berhasil diidentifikasi, diikuti dengan penemuan struktur bawah air berupa sisa pelabuhan kuno. Penemuan ini penting karena menunjukkan wilayah tersebut pernah menjadi pusat aktivitas yang terhubung dengan laut secara erat. Kondisi laut yang berbahaya serta status kawasan militer di sekitar lokasi membuat penggalian bawah laut menjadi tantangan besar. Namun dengan bantuan pemetaan dari Dr. Robert Ballard dan Dr. Larry Mayer, tim telah memetakan lokasi yang potensial untuk penyelaman dan penggalian lebih lanjut. Meski belum pasti bahwa makam Cleopatra ditemukan, temuan-temuan di Taposiris Magna ini membuka peluang besar untuk mengungkap sebuah misteri sejarah yang telah bertahan selama ribuan tahun. Penemuan ini juga membuat dunia semakin dekat untuk memahami kehidupan dan kematian sang ratu legendaris.
16 Okt 2025, 18.50 WIB

Kuburan Massal Tentara Romawi di Osijek Ungkap Kisah Pertempuran Mursa 260 M

Pada tahun 2011, saat melakukan penggalian untuk pembangunan universitas di Osijek, Kroasia, ditemukan tujuh kerangka lengkap di dalam sebuah sumur kuno. Sumur ini berada di wilayah bekas kota Romawi yang dulu dikenal sebagai Mursa, sebuah titik strategis dekat perbatasan militer Romawi. Analisis ahli antropologi dari Zagreb menunjukkan bahwa ketujuh kerangka tersebut adalah tentara Romawi yang berusia muda hingga pertengahan umur. Kerangka-kerangka itu ditemukan dalam posisi acak, bahkan beberapa dengan posisi kepala terlebih dahulu, memberi indikasi bahwa mereka dibuang secara tidak hormat. Para tentara ini mengalami berbagai luka, termasuk benturan pada bagian kepala, patah tulang rusuk, dan luka akibat senjata. Di samping itu, terdapat tanda-tanda bahwa mereka menderita infeksi saluran pernapasan bagian bawah sebelum meninggal, yang terlihat dari lapisan pembentukan tulang baru di kerangka mereka. Penanggalan karbon dan sebuah koin Romawi yang ditemukan di dalam sumur menunjukkan bahwa kematian mereka terjadi sekitar paruh kedua abad ke-3 Masehi. Kematian massal ini diduga terkait langsung dengan Pertempuran Mursa tahun 260 M, sebuah pertempuran penting di masa Krisis Abad Ketiga yang mencatat perebutan kekuasaan sengit di Kekaisaran Romawi. Analisis DNA dari tulang-tulang tersebut mengungkap keragaman genetik yang tinggi, yang konsisten dengan catatan sejarah bahwa tentara Romawi pada masa itu terdiri dari berbagai kelompok etnis seperti Sarmatia, Saxon, dan Gaul. Penemuan ini menegaskan karakter multietnis dari angkatan militer Romawi dan membuka pintu bagi penelitian lebih lanjut di kuburan massal lain yang ditemukan di area yang sama.
16 Okt 2025, 18.47 WIB

Jejak Dinosaurus Terpanjang di Eropa Terungkap di Oxfordshire

Para peneliti berhasil menemukan jejak dinosaurus terpanjang di Eropa di sebuah tambang batu kapur di Dewars Farm Quarry, dekat Bicester, Inggris. Jejak ini membentang sejauh 220 meter dan terdiri dari hampir 100 jejak yang masing-masing berukuran hingga satu meter. Penemuan ini berasal dari dinosaurus sauropoda yang dikenal sebagai Cetiosaurus yang hidup sekitar 166 juta tahun yang lalu pada Periode Jura Tengah. Cetiosaurus adalah dinosaurus herbivora berkaki empat dengan leher dan ekor yang panjang, yang mampu mencapai panjang sekitar 16 sampai 18 meter. Para ilmuwan dari Museum Sejarah Alam Universitas Oxford dan Universitas Birmingham memimpin penggalian ini, yang telah terbuka sejak awal tahun 2022 dan terus menggali jejak lebih banyak lagi dari waktu ke waktu. Analisis terhadap jejak ini memberikan wawasan baru tentang kecepatan berjalan dinosaurus ini yang diperkirakan sekitar 4 sampai 8.05 km (5 mil) per jam, nyaris sama dengan kecepatan berjalan manusia. Hal ini menunjukkan bahwa sauropoda berjalan dengan kecepatan yang cukup santai dan mungkin bergerak bersama dalam kelompok, atau kawanan. Selain jejak-jejak sauropoda yang sangat besar, di lokasi ini juga ditemukan fosil lain seperti rahang buaya, invertebrata laut, dan bahan tanaman. Penemuan ini menggambarkan lingkungan hidup Oxfordshire pada masa Jura Tengah yang begitu kaya dan dinamis. Penggalian ini memperluas pemahaman kita tentang perilaku dan kehidupan dinosaurus di masa lalu dan membuka peluang untuk penemuan lebih besar di masa depan, terutama kemungkinan adanya jalur jejak yang lebih panjang yang akan memperkuat rekonstruksi gerak dan interaksi dinosaurus sauropoda.

Baca Juga

  • Kemajuan Terkini dalam Komputasi Kuantum: Pencapaian Google dan Dampaknya pada Industri

  • Kemajuan dalam Fisika Teoritis: Wawasan Baru tentang Alam Dasar Alam Semesta

  • Sampah Luar Angkasa yang Mempengaruhi Bumi Menimbulkan Kekhawatiran Global

  • Implan Mata Berbasis AI Canggih Mengembalikan Penglihatan pada Pasien Buta

  • Kemajuan Penyimpanan Energi dan Mikrogrids Mendorong Revolusi Energi