China mengembangkan metode pembuatan besi baru yang meningkatkan produktivitas hingga 3.600 kali.
Courtesy of InterestingEngineering

Rangkuman Berita: China mengembangkan metode pembuatan besi baru yang meningkatkan produktivitas hingga 3.600 kali.

InterestingEngineering
Dari InterestingEngineering
08 Desember 2024 pukul 17.27 WIB
129 dibaca
Share
Teknologi baru dalam pembuatan besi yang dikembangkan di China dapat mengubah industri baja global. Setelah lebih dari 10 tahun penelitian, metode ini menggunakan bubuk bijih besi yang sangat halus yang disuntikkan ke dalam tungku panas, menghasilkan reaksi kimia yang cepat. Proses ini hanya memerlukan waktu tiga hingga enam detik untuk menghasilkan aliran besi murni yang siap dicetak, jauh lebih cepat dibandingkan dengan metode tradisional yang memakan waktu lima hingga enam jam. Metode ini juga efektif untuk bijih dengan hasil rendah atau sedang, yang banyak tersedia di China, dan dapat meningkatkan efisiensi penggunaan energi di industri baja hingga lebih dari sepertiga.
Selain itu, teknologi ini dapat membantu industri baja China mencapai target emisi karbon dioksida yang hampir nol, karena tidak memerlukan batubara. Meskipun China sudah memproduksi baja lebih banyak daripada seluruh dunia, ketergantungan pada proses peleburan tradisional yang menggunakan banyak batubara menjadi tantangan untuk mengurangi emisi karbon. Tim peneliti yang dipimpin oleh Profesor Zhang Wenhai telah mengembangkan alat penyemprot bijih yang dapat menyuntikkan 450 ton partikel bijih besi per jam, dan teknologi ini sudah memasuki produksi komersial.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa teknologi baru yang dikembangkan di China untuk pembuatan besi?
A
Teknologi baru yang dikembangkan di China adalah metode pembuatan besi yang menyuntikkan bubuk bijih besi ke dalam tungku panas.
Q
Siapa yang memimpin tim penelitian untuk teknologi pembuatan besi ini?
A
Tim penelitian ini dipimpin oleh Profesor Zhang Wenhai.
Q
Berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh metode baru ini untuk memproduksi besi?
A
Metode baru ini hanya membutuhkan waktu tiga hingga enam detik untuk memproduksi besi.
Q
Apa keuntungan dari teknologi pembuatan besi baru ini dibandingkan dengan metode tradisional?
A
Keuntungan dari teknologi baru ini adalah efisiensi energi yang lebih baik dan pengurangan emisi karbon dioksida.
Q
Mengapa China bergantung pada impor bijih besi dari negara lain?
A
China bergantung pada impor bijih besi dari negara lain karena kebutuhan akan bijih berkualitas tinggi untuk industri baja.

Rangkuman Berita Serupa

Pabrik yang menggunakan tenaga listrik di AS memproduksi ton pertama baja hijau, oksigen sebagai produk sampingan.InterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
57 dibaca
Pabrik yang menggunakan tenaga listrik di AS memproduksi ton pertama baja hijau, oksigen sebagai produk sampingan.
Terobosan plasma hidrogen dapat memicu produksi logam tanpa emisi.InterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
57 dibaca
Terobosan plasma hidrogen dapat memicu produksi logam tanpa emisi.
Tanpa pengisi, tanpa asap: terobosan pengelasan ini adalah masa depan.InterestingEngineering
Bisnis
2 bulan lalu
41 dibaca
Tanpa pengisi, tanpa asap: terobosan pengelasan ini adalah masa depan.
Ilmuwan AS mengembangkan ekstraksi litium listrik yang efisien 92% dengan emisi 75% lebih rendah.InterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
72 dibaca
Ilmuwan AS mengembangkan ekstraksi litium listrik yang efisien 92% dengan emisi 75% lebih rendah.
Reaktor fusi China untuk mencapai pengisian tinggi dengan injeksi pelet kriogenik.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
142 dibaca
Reaktor fusi China untuk mencapai pengisian tinggi dengan injeksi pelet kriogenik.
Eksperimen luar angkasa China membuka paduan yang mengubah permainan untuk penerbangan hipersonik.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
45 dibaca
Eksperimen luar angkasa China membuka paduan yang mengubah permainan untuk penerbangan hipersonik.
Senjata 'badai logam' China menembakkan 450.000 peluru per menit, klaim para ilmuwan.InterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
124 dibaca
Senjata 'badai logam' China menembakkan 450.000 peluru per menit, klaim para ilmuwan.