Courtesy of YahooFinance
Setelah beberapa tahun mengalami kesulitan, AT&T kini kembali menunjukkan performa yang baik. Saham AT&T telah meningkat lebih dari 35% sejak awal 2024, dan saat ini menawarkan dividen yang menarik sebesar 4,9%. Meskipun perusahaan ini pernah merugikan investor dengan mengurangi dividen pada tahun 2022, keputusan untuk memisahkan Warner Brothers terbukti tepat. AT&T kini fokus pada bisnis inti mereka, yaitu layanan telekomunikasi, dan berencana mengembalikan Rp 657.80 triliun ($40 miliar) kepada pemegang saham dalam tiga tahun ke depan melalui pembayaran dividen dan pembelian kembali saham.
AT&T juga telah mengurangi utangnya sebesar Rp 411.13 triliun ($25 miliar) dengan menjual bagian dari bisnis yang tidak lagi menjadi fokus, seperti DirectTV. Dengan rencana untuk memperluas jaringan fiber dan 5G, serta pertumbuhan jumlah pelanggan, AT&T menunjukkan potensi yang baik untuk masa depan. Meskipun sahamnya telah naik, valuasi AT&T masih tergolong murah dibandingkan pasar secara keseluruhan, menjadikannya pilihan menarik bagi investor yang mencari saham defensif.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan saham AT&T sejak awal 2024?A
Saham AT&T telah meningkat lebih dari 35% sejak awal 2024.Q
Mengapa AT&T mengurangi dividen pada tahun 2022?A
AT&T mengurangi dividen pada tahun 2022 sebagai bagian dari spinoff Warner Brothers.Q
Apa rencana AT&T untuk mengembalikan modal kepada pemegang saham?A
AT&T berencana untuk mengembalikan $40 miliar kepada pemegang saham melalui pembayaran dividen dan pembelian kembali saham.Q
Apa yang dilakukan AT&T untuk mengurangi utangnya?A
AT&T mengurangi utangnya sebesar $25 miliar dengan menjual bisnis yang tidak terkait.Q
Mengapa saham AT&T dianggap murah meskipun telah mengalami kenaikan?A
Saham AT&T diperdagangkan pada 10,7 kali estimasi laba konsensus 2025, yang lebih rendah dari rata-rata pasar.