Courtesy of TechCrunch
Pada tahun 2011, Jepang mengalami bencana besar ketika pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi mengalami kerusakan akibat gempa bumi dan tsunami. Bencana ini menyebabkan kebocoran bahan radioaktif dan menjadi salah satu bencana nuklir terburuk dalam sejarah. Hingga kini, proses pembersihan masih berlangsung, dan pemerintah Jepang baru-baru ini memulai pengujian untuk menghapus puing-puing radioaktif di sekitar pabrik tersebut. Salah satu perusahaan rintisan Jepang, Ookuma Diamond Device (ODD), berperan penting dalam proses ini dengan menggunakan amplifier berbasis chip berlian untuk membantu menghilangkan puing-puing radioaktif.
ODD berencana membangun fasilitas produksi semikonduktor berlian pertama di dunia pada tahun 2025. Chip berlian memiliki keunggulan dibandingkan semikonduktor berbasis silikon karena dapat bertahan pada suhu tinggi dan tingkat radiasi yang ekstrem, yang diperlukan di fasilitas seperti pembangkit listrik nuklir. Perusahaan ini juga berfokus pada pengembangan semikonduktor berlian murni, yang dapat diproduksi dari gas metana, sehingga mengurangi ketergantungan pada bahan baku yang dikendalikan oleh negara lain. Dengan dukungan pendanaan yang signifikan, ODD berambisi untuk menjadi pemimpin dalam teknologi semikonduktor berlian dan berkontribusi pada pembersihan area terdampak bencana nuklir.